Sebagai orang Indonesia yang tidak pernah melihat cara penanganan bencana ala gambaru kayak gini, gw bener-bener merasa malu dan di saat yang bersamaan : kagum dan hormat banget sama warga dan pemerintah Jepang. Ini negeri yang luar biasa, negeri yang sumber daya alamnya terbatas banget, negeri yang alamnya keras, tapi bisa maju luar biasa dan punya mental sekuat baja, karena : falsafah gambaru-nya itu.
Bisa dibilang, orang-orang jepang ini ngga punya apa-apa selain GAMBARU. Dan, gambaru udah lebih dari cukup untuk menghadapi segala persoalan dalam hidup.
Bener banget, kita mesti berdoa, kita mesti pasrah sama Tuhan.
Hanya,,,, mental yang apa-apa “nyalahin” Tuhan!
TSUNAMI BUKAN KUTUKAN TUHAN by; EriantoAnas
Bilang2 ini semua kehendakNya, Tuhan marah pada umatNya, Tuhan marah melalui alam maka tanyalah pada rumput yang bergoyang…..
Selama masih mental ini yang berdiam di dalam diri kita, sampai kiamat sekalipun, gw rasa bangsa kita ngga akan bisa maju. kalau ditilik lebih jauh, “menyalahkan” Tuhan atas semua bencana dan persoalan hidup, sebenarnya adalah kata lain dari ngga berani bertanggungjawab terhadap hidup yang dianugerahkan Sang Pemilik Hidup. Jika diperjelas lagi, ngga berani bertanggungjawab itu maksudnya : lari dari masalah, ngga mau ngadepin masalah, main salah2an, ngga mau berjuang dan baru ketemu sedikit rintangan aja udah nangis manja.
Note:
Dari wall FB penulis,
Rouli Esther Pasaribu terima kasih semuanya. Untuk metta : gambaru itu kata dasarnya, kalau cari di kamus jepang, ketemunya gambaru, bukan gambatte. Artinya berjuang.
Nah kalo gambatte, itu adalah perubahan bentuk dari kata dasar gambaru yang dipakai untuk menyemangati orang lain, misalnya prof saya bilang : gambatte! ke saya, nah itu artinya : ayo berjuang!
——————————-Selesai—————————
AkuShare berharap mengingatkan pembaca disini, untuk lebih belajar mengasah pikiran pikiran positif, pada hal yang nyata. Sehingga terbesit keinginan untuk mempublikasikannya di sini
Intisari Dikutip dari blog: Rouliesther