Mohon tunggu...
Ihdina Sabili
Ihdina Sabili Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I am an ordinary woman with a high dream

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hanya DIA Yang Tak Pernah Mengecewakanku

13 April 2015   12:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:10 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia punya perasaan, setiap manusia punya hati, dan setiap dari mereka pula bergejolak hatinya. Manusia di muka bumi ini tidak hidup sendiri, seorang diri, tapi berdampingan dengan sesamanya, dengan makhluk lain, seperti binatang, tumbuhan, dan berbagai makhluk lainnya. Lalu interaksi itu tentu tak dapat dihindari, pertemuan dan perpisahan terjadi, percakapan dan pertentangan selalu melengkapi cerita hidup mereka.

Hidup memiliki kebutuhan, kepentingan, dan keinginan. Setiap makhluk hidup mengalami itu semua, bagi mereka yang berhati nurani bersih, mereka mampu berbagi hal-hal itu dengan sesamanya, bagi mereka yang tak memiliki masalah dengan hidupnya, akan menyelesaikan dengan tenang permasalahan yang timbul dari hal-hal diatas dengan sempurna. Namun, jika masalah terjadi, pertentangan hadir, pertikaian muncul, dan pertengkaran tak bisa dipungkiri. Maka, untuk memenuhi hal-hal tersebut akan terhambat, bermasalah, dan berakibat berbagai rentetan cerita lain yang sangat berwarna.

Hati dianugerahkan kepada manusia sebagai alat perasa, sebagai pembeda dari makhluk hidup lainnya. Disana muncul berbagai macam perasaan, mulai dari senang, sedih, bahagia, sengsara, dan itu semua akibat dari berinteraksi dengan sesama manusia dengan berbagai macam permasalahan, berawal kemurnian hubungan pertemanan, persahabatan, percintaan, kekeluargaan, kekerabatan, pokoknya semua hubungan kemanusiaan.

Komunikasi itu tercipta sebagai alat berinteraksi antar makhluk, kemudian dari komunikasi timbullah dua hal, tujuan yang diinginkan tercapai, jika memang proses komunikasi itu lancar dan tepat, akan tetapi memungkinkan pula hal sebaliknya, masalah, jika tujuan tidak tercapai, dikarenakan beberapa hambatan yang terjadi pada prosesnya. Adanya berkomunikasi dengan panca indera, supaya informasi yang disampaikan dan diterima tersalurkan dengan sempurna, akan tetapi semua itu memiliki kekurangan, belum lagi jika hatinya sedang tidak jernih dalam melakukan komunikasi tersebut.

Itulah manusia. Namun jika kita kembali kepada Tuhan, tidak akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan tersebut, karena Tuhan Maha Segalanya, Dia-lah yang menciptakan manusia lengkap berikut perangkatnya, Dia pula yang mengatur jalannya kehidupan seisi jagad raya ini, maka apa yang terlintas di hati manusia pun juga Dia yang mengarahkan dan menjadi sutradara dari itu semua.

Oleh karena itu, prasangka apapun yang diarahkan pada siapapun oleh makhluk pasti memiliki kekurangan, jangan pernah sekalipun berprasangka atau menaruh harap penuh kepada sesama manusia dengan sepenuh hati, karena mereka semua masih memberi kemungkinan akan mengecawakan kita, menyedihkan kita, menyulut amarah kita, dan menghina kita. Hanya Tuhan yang tak pernah berbohong, tak pernah mengingkari janji, tak pernah mengkhianati, dan tak pernah mengecawakan kita.

Hanya kepada-Nya lah kita menghadap, bersujud, dan berserah diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun