Ternate - Dinas Ketahanan Pangan (Ketpang) Kabupaten Kepulauan Sula melakukan inovasi olahan pangan lokal saat mengikuti agenda Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Se-Maluku Utara pada Selasa (11/6) di Sahid Bella Hotel, Kota Ternate.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kepsul, Siti Hawa Marasabessy disela giat mengatakan penanganan konvergensi stunting di Kepulauan Sula sendiri mendapat dukungan penuh 16 OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
Sementara, Dinas Ketahanan Pangan jelas Siti, ditugaskan melakukan intervensi sensitif untuk merubah pola konsumsi masyarakat terutama bagi keluarga kategori stunting.Â
"Jadi untuk setiap tahun kami melaksanakan sosialisasi untuk pola konsumsi pangan di desa-desa lokus, supaya mengkonsumsi makanan yang beragam dan gizi yang seimbang,"terangnya.
Untuk itu, tambah Siti, pihaknya intens melakukan pelatihan-pelatihan terkait dengan olahan pangan lokal. Melalui berbagai program seperti lomba cipta menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
"Tahun lalu di penilaian kinerja 8 konvergensi stunting kita buat menu olahan pangan berbeda dengan tahun ini. Supaya dengan menu yang ada ini bisa memotivasi ibu-ibu untuk menyediakan konsumsi makanan yang beragam," paparnyaÂ
Olahan pangan lokal seperti ubi-ubian dan sagu adalah menu yang menjadi terobosan Dinas Ketahanan Pangan Kepsul. Â
"Pola konsumsi keluarga ini juga salah satu faktor yang penting dalam menentukan pertumbuhan anak ke depan seperti apa. Hal ini untuk menciptakan generasi emas menuju Indonesia 2045," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H