Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Â
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Â
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Â
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
hingga hilang pedih peri
Â
Dan aku akan lebih tidak peduli
Â
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret, 1943
Tepat pada tanggal 26 Juli 2022 menjadi momentum yang berharga bagi Chairil Anwar. Jika Chairil Anwar masih hidup akan berusia 100 tahun. Untuk mengenang kepergian sosok sastrawan berpengaruh di Indonesia Pohaci menyelenggarakan Diskusi Mengenang 100 Tahun Chairil Anwar, yang dibawakan oleh Andy Waluya Wartja dan Nurul Maria S. dimoderatori oleh Fitri.Â
Perayaan Chairil Anwar ini diawali dengan pembacaan riwayat hidup Chairil Anwar oleh Fitri dan dilanjutkan dengan pematerian mengenai Sastra. Acara ini dihadiri oleh Generasi Muda dari berbagai latar belakang Sekolah dan acara ini didukung dengan Kolaborasi antara KKN UPI 99 dan Pohaci Foundation.
Chairil anwar menjadi sosok yang luar biasa, berperan dalam sejarah sastra di Indonesia, karya nya abadi bahkan dikenal masyarakat hingga saat ini. Chairil Anwar seringkali dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" menjadi salah satu penyair dan penciota puisi modern di Indonesia. Karya puisi pertama yang diciptakan berjudul "Aku" di terbitkan pada masa kependudukan Jepang Tahun 1942.
Perayaan mengenang 100 tahun Chairil Anwar semakin semarak dengan dibacakannya puisi yang berjudul "AKU" oleh Suara Sahaja, pembacaan puisi yang sangat menghayati membuat audiens larut dalam pembacaan puisi "AKU". Yuda Utama juga sebagai penulis Lagu dan Anggota Pohaci Foundation menyanyikan beberapa lagu yang diciptakan sendiri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI