Mohon tunggu...
Ihda Ainaya
Ihda Ainaya Mohon Tunggu... Freelancer - Apapun, kalau ada rasa pasti tercipta sebuah karya

Saya suka mengetahui banyak hal, terutama di media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Antara Ingin Bekerja atau S2 (Dilema)

11 Juli 2021   07:00 Diperbarui: 11 Juli 2021   07:04 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk lulusan baru baru ini kisaran 2019-2021 pasti memikirkan hal serupa. Ingin bekerja tapi bekerja dimana? Ingin melanjutkan studi tapi dananya dari mana? Pertanyaan dimana dan bagaimana tidak usah ditanyakan kepada orang lain, yang ada pertanyaan itu kembali pada dirimu. 'Bagaimana' berarti kamu harus mematahkan pertanyaan tersebut dengan membuat problem solving.

Permasalahan adalah kerja dan S2. Pencarian kerja sekarang bisa didapatkan melalui online seperti linkedin, kaliibr, glints dan masih banyak lagi. Mungkin sebagian orang yang memilih mencari kerja memilikirkan, 'kan aku belum punya pengalama kerja'. 

Jawabannya adalah magang, magang dimana pun tidak akan mengubah performa kedepannya yang penting punya basic dalam bekerja tim. Setiap aplikasi seperti contoh diatas punya karakteristik berbeda sehingga kamu perlu tau apa karakteristik, HR, atau recuiter yang akan memberikan pekerjaan. 

Startup atau corporate memang memiliki perbedaan, namun tergantung bagaimana permintaan yang diajukan seperti persyaratan dan lain lain. Kalau kamu ingin mengembangkan ide masuk pada startup karena mereka memiliki basic yang butuh membangun dan terus develop. Kalau corporate sudah berkembang hanya meninjau kembali dan menstablikan performa.

Sedangkan memilih S2 kamu harus punya basic TPA atau TOEFL terlebih dahulu, karena keduanya akan memudahkan kamu kedepannya. Jangan memilih S2 secara gegabah tanpa persiapan, meskipun jika kamu mendaftar 70% akan diterima. Carilah jalur lain seperti beasiswa, dan biasanya beasiswa membutuhkan nilai akademik, prestasi, ataupun hasil TOEFL. 

Termasuknya untuk beasiswa luar negri, banyak ditawarkan dan banyak juga yang meminta hasil TOEFL. Beasiswa dalam negri LPDP, Unggulan, dan beasiswa Universitas yang dituju juga banyak. 

Tergantung bagaimana memanage dan mengaplikasikannya. Yang perlu dibutuhkan adalah TOEFL diatas 550 dan TPA diatas 500, cukup tiggi ya, tujuannya agar tidak mengulang terus menerus dan kamu bisa memilih option kuliah dimana yang kamu mau.

So, mungkin itulah yang menjadi bahan pertimbangan antara kerja atau S2. Semua membutuhkan persiapan, karena persiapan yang matang akan mendapatkan hasil sempurna. Jika menanyakan 'bagaimana' jawabanya ada pada dirimu. Jadi, yuk mulai merangkai tujuanmu dari sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun