Mohon tunggu...
I Gusti ayu Yuliantika
I Gusti ayu Yuliantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu komunikasi

Mahasiswi Ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karang Taruna Desa Bungkulan Mengadakan Lomba

14 Agustus 2022   13:09 Diperbarui: 14 Agustus 2022   13:12 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SINGARAJA- Karang Taruna Yowana Widya Gurnita Desa Bungkulan mengadakan lomba "turnamen ceki". Turnamen ceki ini diadakan untuk merubah mindset masyarakat tentang ceki, selama tidak memakai uang kegiatan ceki ini tidak judi. "Ceki ini termasuk olahraga rekreasi masyarakat yang sudah ada di FORMI, jadi dari segi struktur ceki ini sudah disetujui di pemerintahan," ujar ketua karang taruna yowana widya gurnita, Kadek Ari Suandi Yasa di Desa Bungkulan, Sabtu (28-05-2022). Turnamen ini akan diadakan di GOR Desa Bungkulan dan tanggal pelaksanaannya 9 Juni 2022 bertepatan dengan manis galungan.

Selama masa pandemi covid-19 di tahun 2020 dimana karang taruna vakum akan kegiatan-kegiatan. Di tahun 2021 mereka bangkit kembali akan kegiatan-kegiatan lomba seperti halnya futsal dan voli. Ia mengatakan, bahwa kegiatan apa yang belum karang taruna lakukan itu yang akan mereka lombakan. Turnamen ceki ini direncanakan dari tahun lalu, tapi dari pihak karang taruna belum mengadakannya, jadi mereka mengadakan turnamen ceki karena kegiatan ini belum terlaksana. 

Tujuan adanya turnamen ceki ini adalah untuk menyalurkan bakat dan minat masyarakat. Bukan hanya itu, masyarakat bisa temu kangen sambil main ceki bersama. Mereka juga tidak perlu sembunyi sembunyi untuk main ceki karena di turnamen ini peserta akan didampingi oleh aparat kepolisian. "Kapan lagi main Ceki ditonton oleh aparat, tanpa harus sembunyi sembunyi," ujarnya.

Didalam kegiatan turnamen ceki ini karang taruna membentuk panitia pelaksana kegiatan. Ia berharap dengan adanya panitia pelaksana kegiatan lomba tersebut akan berjalan dengan lancar. masyarakat yang kurang paham tentang lomba yang akan diadakan, mereka bisa langsung menanyakan ke panita pelaksana untuk lebih mengerti. "Disamping itu karang taruna juga memberitahu akan lomba tersebut melalui media sosial karena sebagian besar masyarakat memakai media sosial jadi kami menjelaskan di medsos tentang turnamen Ceki tersebut," ujarnya.

Turnamen ceki ini terbuka untuk umum bukan hanya untuk masyarakat Desa Bungkulan saja. Turnamen ini boleh diikuti oleh masyarakat diluar desa tersebut. Untuk mengikuti turnamen ini, peserta harus membayar uang pendaftaran sejumlah Rp 100.000. Bukan hanya untuk pendaftaran saja mereka akan mendapatkan Snack pada saat lomba dilaksanakan.

Tampak puluhan masyarakat yang sudah mendaftar untuk mengikuti turnamen ceki ini. Mereka merebutkan total hadiah uang sebesar Rp. 7.000.000. "Dari puluhan peserta panitia hanya memilih pemenang 4 orang, dimana mereka akan membagi total hadiah tersebut menjadi 4," ujarnya. Selain mereka mendapatkan hadiah berupa uang mereka juga akan mendapatkan hadiah door prize, diakhir acara akan diundi oleh panitia.

Sementara itu ia juga mengatakan, bahwa sistem permainan ceki ini sama dengan sistem ceki pada biasanya. Hanya saja akan ada sedikit perbedaan dengan menggunakan sistem poin. Pertandingan dilaksanakan sebanyak 5X (Lima kali) dalam 1 meja. Tiap pemain juga harus menggunakan nomor dada yang akan diambil pada saat turnamen dilaksanakan.

Adanya turnamen ini masyarakat memiliki sifat pro dan kontra. masyarakat menilai bahwa ceki ini judi dan tidak patut untuk dilombakan sama sekali. Dengan adanya opini-opini dari masyarakat yang negatif ia menjelaskan bahwasanya turnamen tersebut tidak mengandung unsur judi sama sekali. Ia mengatakan, mereka hanya kurang memahami apa itu judi dan apa itu permainan, yang mendukung kegiatan ini sebagian besar masyarakat yang memiliki wawasan yang sudah terbuka mereka tahu mana permainan dan mana judi, Masyarakat yang belum paham tentang apa itu judi dan apa itu permainan, kami pihak karang taruna akan perlihatkan saat turnamen dan di pastikan saat turnamen tidak ada uang di atas meja dan barang yang dipertaruhkan. 

Kegiatan turnamen ceki ini akan dievaluasi oleh karang taruna. Apa bila masyarakat excited dan bersemangat serta ikut berpartisipasi dalam turnamen ini, tidak menutup kemungkinan turnamen ini akan dilanjutkan. Jika hasil kegiatan turnamen ini juga bersifat positif dan tidak merugikan masyarakat, turnamen ini akan dilanjutkan ke turnamen-turnamen tahun depan. "Jika turnamen ini bersifat positif, kami dari pihak karang taruna akan menyelenggarakan lagi dan akan meminta dana ke desa untuk mengadakan turnamen ceki ini," ujarnya. 

Ia juga berharap kegiatan-kegiatan karang taruna bisa menjadi hal yang positif untuk masyarakat utamanya masyarakat Desa Bungkulan. Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, jika ada dana yang lebih mereka memberikannya kepada masyarakat yang kurang mampu terutama lansia yang ada di Desa Bungkulan. "Kami di pemuda bukan hanya sekedar foya foya saja, setidaknya kami berguna dalam membantu masyarakat seperti halnya dalam pembagian sembako bagi masyarakat yang kurang mampu dan pemberian kursi roda untuk orang yang membutuhkan," ujarnya. Karang taruna akan menjadi wadah dan sarana untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan yang positif untuk desanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun