Mohon tunggu...
I Gusti Ayu Candra Diahari
I Gusti Ayu Candra Diahari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya suka keramaian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Upacara Ngaben di Bali Itu Boros?

1 Januari 2023   23:38 Diperbarui: 1 Januari 2023   23:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APAKAH UPACARA NGABEN DI BALI ITU BOROS?

Oleh : I Gusti Ayu Candra Diahari

Ritual pemakaman jenazah umat Hindu di Bali disebut dengan istilah "Ngaben". Ngaben adalah upacara yang dilakukan dengan tujuan menyucikan roh umat Hindu yang telah meninggal dunia agar dapat kembali ke sang pencipta. 

Seperti yang dijelaskan dalam kitab suci Weda Samhita, bahwa setiap umat Hindu yang sudah meninggal wajib untuk dijadikan sebagai abu lagi, agar atmanya dapat mencapai moksha/surga. 

Banyak orang berpendapat bahwa upacara ngaben di Bali itu boros, dan itu memang benar faktanya. Namun, boros yang dimaksud adalah persiapan upacara yang cukup banyak menghabiskan biaya. 

Tidak heran mengapa proses upacara pengabenan memerlukan banyak biaya, karena upacara ngaben terdiri dari banyak urutan upacara, sehingga memerlukan banten di setiap upacaranya. 

Selain itu, banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam upacara ngaben, tergantung bagaimana upacara itu dilaksanakan. Terlepas dari itu, pelaksanaan upacara ngaben lebih baik dilaksanakan sesuai dengan kesanggupan, yang terpenting pelaksanaan upacara ngaben dilakukan dengan penuh rasa tulus ikhlas. 

Menurut pandangan saya, solusi untuk memperingan pelaksanaan upacara ngaben yakni, kita sebagai umat hindu harus menjalin hubungan baik dengan orang lain atau istilahnya adalah "Menyame Braye" agar ketika kita membutuhkan pertolongan, orang-orang sekitarmu dapat membantu. Tidak dapat dipungkiri pelaksanaan suatu upacara di Bali, pasti memerlukan bantuan dari orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun