Mohon tunggu...
I Gusti Ayu Candra Diahari
I Gusti Ayu Candra Diahari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya suka keramaian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Perayaan Hari Raya Pagerwesi Umat Hindu Bali

2 November 2022   22:52 Diperbarui: 2 November 2022   23:12 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAKNA PERAYAAN HARI RAYA PAGERWESI UMAT HINDU BALI 

Oleh : I Gusti Ayu Candra Diahari

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali.

Makna hari raya Pagerwesi adalah rahina untuk memperingati keyakinan iman diri dengan ilmu pengetahuan sebagai bekal yang diberikan oleh Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 

Pagerwesi terdiri dari dua kata, yaitu pager yang artinya pagar atau sebuah perlindungan, dan wesi artinya besi yang bertujuan untuk menjaga atau memagari diri dengan istilah Bali yaitu magehang awak dengan kuat. 

Hari raya Pagerwesi dalam penangggalan Hindu, jatuh pada hari Rabu, Kliwon, wuku Sinta. Upacara hari raya Pagerwesi saling berkaitan dengan hari raya Saraswati, yang dipercaya sebagai perayaan turunnya ilmu pengetahuan yang bersumber dari Tuhan kepada manusia. Kemudian hari raya Pagerwesi dirayakan untuk memperkuat kembali pendirian dan iman dengan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki.

Hari raya Pagerwesi dilaksanakan tergantung desa (tempat), kala (waktu), dan juga Patra (keadaan) setempat, atau dilaksanakan di sanggah/merajan rumah masing-masing. 

Sang Hyang Pramesti Guru adalah nama lain dari Dewa Siwa sebagai pelebur segala sifat-sifat buruk atau kegelapan, yang dipuja dalam pelaksanaan hari raya Pagerwesi sebagai manifestasi Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dipercaya sebagai guru sejati. 

Selain dijadikan hari raya untuk menghaturkan persembahan kepada Sang Hyang Pramesti Guru, hari raya Pagerwesi, umat Hindu juga melakukan Yoga Semadi, menyucikan diri, dan memohon anugerah serta kekuatan. Hari raya Pagerwesi di fungsikan sebagai pengingat manusia dalam proses belajar tetap terus berlangsung hingga batas hidup yang ditentukan oleh Tuhan berakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun