Mohon tunggu...
I Gusti Ayu Agung Sonia Shafna
I Gusti Ayu Agung Sonia Shafna Mohon Tunggu... Akuntan - Accountant

Bali

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinamika Ketegangan di Semenanjung Korea: Dampaknya terhadap Keamanan Global

11 September 2024   11:37 Diperbarui: 1 Oktober 2024   12:10 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://argumenti.ru/

Perang dingin yang terjadi puluhan tahun lalu tentunya tidak mudah untuk dihentikan. Ketegangan ini terjadi berawal dari pemisahan daratan di semenanjung Korea. Bagian utara Korea dikuasai oleh Uni Soviet dengan ideologi komunisme sedangkan daratan Selatan dikuasai oleh Amerika dengan ideologi kapitalisme. Kedua negara adidaya ini telah lama mengibarkan perang dingin dengan menyebarkan idologi yang mereka anut ke beberapa bagian wilayah daratan di seluruh dunia. Awalnya pemisahan wilayah ini disepakati hanya berlangsung 5 tahun saja, namun seiring berjalannya waktu kedua wilayah ini dengan masing-masing pemimpinnya memaksakan untuk menganut ideologi yang mereka percaya. "Meskipun sejarah, bangsa, bahasa, ras dan wilayah geografis kedua negara semenajung Korea ini hampir sama, karena dilatarbelakangi ideologi yang berbeda perilaku kedua negara ini berbeda dalam memandang dunia ini" Khoiriyah, (2020).

Keadaan sumber daya alam Korea Utara yang tidak subur mendorong pemimpin korea untuk mencari jalan keluar yaitu mengeksploitasi wilayah daratan Korea Selatan dan menyebarkan ideologi komunisme. Rencana ini dibantu dengan persenjataan canggih yang diberikan Uni Soviet serta dukungan pasukan yang diberikan China. Penyerangan ini berhasil menduduki Seoul sehingga Korea Selatan terpojok ke wilayah Busan. Kemudian tidak tinggal diam Korea Selatan meminta bantuan bala tentara Amerika untuk merebut kembali posisinya dengan operasi militer amfibi melalui daratan, lautan, dan udara hingga menguasai pusat pemerintahan Korea Utara. Hal ini memberikan respon penyerangan balik dari Korea Utara, sehingga menyebabkan Korea Selatan terpukul mundur kembali ke wilayahnya.

Konflik senjata yang kian memanas hingga banyak memakan korban terutama masyarakat yang kehilangan nyawa karna hal ini menuntut masing-masing pemimpin untuk melakukan genjatan senjata. Dimana dalam pertemuan ini masing-masing pihak menyepakati untuk mengehentikan sementara konflik panas ini. Dengan ini pemimpin Korea Utara menyebarkan kepada seluruh rakyatnya untuk menjadi mandiri diantaranya dengan mengembangkan nuklir yang menjadi kecaman PBB, namun tidak juga mampu menghentikan uji nuklir yang dilakukan sehingga ini menjadi pusat perhatian dunia yang mengakibatkan Korea Utara mengisolasi diri dari pengaruh negara luar. Berbeda dengan Korea Selatan yang mewajibkan seluruh masyarakatnya melakukan wajib militer yang digunakan untuk persiapan jika suatu saat terjadi perang.

Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan kini nampak semakin panas dengan diluncurkannya rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara melewati semenanjung korea. Hal ini memberikan sinyal provokasi kepada Korea Selatan karena hingga saat ini masing-masing negara masih menyepakati genjatan senjata. Semenanjung korea memang menjadi wilayah atau saksi bukti pemisahan antara kedua belah pihak dengan garis pararel yang telah disepakat. Menindaklanjuti sinyal yang diberikan dengan merespon pelepasan 4 rudal oleh Korea Selatan dengan Amerika ke arah laut timur. Hal ini semacam memberikan gambaran jika suatu saat Korea Utara memulai perang maka Korea Selatan siap melawan.

Menelisik bagaimana pengaruhnya terhadap keamanan global tentunya ini sangat seru untuk dibahas, bagaimana tidak? Ketegangan ini sudah ada sejak lama dan setiap tahunnya semakin naik level yang dimana masing-masing wilayah antara Korea Selatan dan Korea Utara sudah dipegang oleh 2 negara adidaya yaitu Amerika dan Uni Soviet yang kini menjadi Rusia. PBB sudah memberikan peringatan kepada Korea Utara yang hingga detik ini masi aktif melakukan uji coba nuklir yang digadang-gadang akan menjadi sinyal terjadinya perang dunia ketiga, yang tentunya dihindari oleh seluruh negara melihat bagaimana efek yang ditimbulkan akan tetap membekas hingga puluhan tahun kedepan. " Pengembangan nuklir Korea Utara dianggap sangat mengancam perdamaian karena dapat meningkatkan resiko proliferasi di Asia Timur" Aldikawati, (2012). Lantas bagaimana ketegangan di semenanjung Korea bisa berdampak luas terhadap keamanan Global? Hal ini tidak luput dari Korea Utara dan Korea Selatan yang menjadi pion negara maju di Asia yang jika berperang tentunya tidak sedikit akan mempengaruhi ke segala aspek secara global.

Proliferasi Nuklir

Nuklir merupakan zat radio aktif yang dimana banyak digunakan oleh negara-negara pada perang dunia kedua, yang sifatnya sangat menyebabkan kerusakan alam secara permanen. Tentunya dengan ini banyak negara yang sudah melarang penggunaan nuklir untuk perang, namun hal ini tidak ditanggapi oleh Korea Utara, secara terang-terangan Korea Utara selalu mengembangkan senjata nuklirnya. Hal ini disinyalir akan berdampak pada negara-negara lainnya untuk meningkatkan kapasitas militer yang mereka miliki termasuk pengembangan senjata nuklir. Mengapa hal ini menjadi dampak buruk? Ya tentunya ini menjadi awal mula penyebaran senjata nuklir dan teknologi senjata terhadap negara-negara luar lainnya, bahkan sudah diadakan Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT).  Namun Korea Utara menjadi salah satu negara yang tidak ikut dalam perjanjian ini dengan dalih bahwa pembangunan senjata nuklir digunakan untuk melindungi kedaulatan negaranya, selain itu tujuan utamanya bisa memiliki persenjataan nuklir terkuat di dunia.

Ketidakstablikan Regional 

Semenanjung korea menjadi lahan "panas" karena merupakan garis pemisah antara Korea Utara dengan Korea Selatan. Hal ini menjadi titik geopolitik antara dua negara yang secara cepat akan meluas dan melibatkan kekuatan global. Dari keadaan ini tentunya sudah digambarkan secara jelas sejauh mana dampaknya, kenapa bisa dikatakan akan melibatkan kekuatan global? Lagi-lagi ini masi dipengaruhi oleh 2 negara adidaya dunia yaitu Amerika dan Rusia yang menjadi "backingan" korea. Jika 2 negara adidaya ini saja bisa terlibat atau turun tangan maka dipastikan perang dunia sudah tidak bisa dielakkan lagi dan ketegangan global akan berpengaruh secara merata keseluruh dunia.

Diplomasi yang terganggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun