Di era digital yang serba cepat ini, penggunaan teknologi dan media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.Â
Namun, di balik manfaatnya, ada fenomena yang mengkhawatirkan yang dikenal sebagai brain rot, sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan fokus dan produktivitas akibat paparan konten yang tidak bermanfaat.Â
Di Indonesia, fenomena ini semakin relevan mengingat penetrasi internet yang tinggi, ditambah dengan budaya digital yang didominasi oleh hiburan instan.Â
Artikel ini akan mengulas penyebab brain rot, dampaknya terhadap individu dan masyarakat, serta langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini demi masa depan yang lebih baik.
Penyebab Brain Rot di Indonesia
1. Paparan Konten Tidak Berkualitas
Media sosial dan platform streaming di Indonesia dipenuhi dengan berbagai jenis konten, mulai dari yang edukatif hingga yang tidak memiliki nilai tambah.Â
Sayangnya, konten yang sering viral adalah konten yang cenderung dangkal, seperti prank, drama, atau gosip selebriti.Â
Fenomena ini menciptakan budaya konsumsi informasi yang tidak mendalam, di mana masyarakat lebih memilih hiburan instan atau receh daripada informasi yang membangun.
2. Waktu Penggunaan Media yang Berlebihan