Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Logika: Fondasi Pemikiran Rasional dan Ilmiah

5 Januari 2025   03:35 Diperbarui: 6 Januari 2025   21:30 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi ini menekankan fungsi logika sebagai alat untuk menganalisis argumen dan memastikan konsistensi dalam proses berpikir, baik dalam lingkup akademik maupun kehidupan sehari-hari.

Melalui etimologi dan terminologi ini, logika dapat dipahami sebagai fondasi penting dalam pengembangan kemampuan analitis dan pengambilan keputusan. 

Dalam filsafat, logika menjadi alat untuk mengevaluasi argumen, memastikan kesimpulan yang diambil memiliki dasar yang kuat dan konsisten dengan fakta atau aturan berpikir rasional. 

Logika merupakan disiplin yang tidak hanya mengatur cara berpikir, tetapi juga meningkatkan kemampuan analitis kita dalam berbagai konteks.

Logika membangun struktur untuk berpikir secara sistematis, memastikan bahwa argumen yang dibuat memiliki dasar yang kuat. 

Dalam lingkup praktis, logika membantu kita mengevaluasi klaim atas sesuatu yang kita pikirkan, menghindari kesalahan berpikir, dan mencapai kesimpulan yang rasional.

Sejarah Perkembangan Logika 

Sejarah logika dimulai dari tradisi filsafat Yunani kuno, di mana logika dianggap sebagai alat untuk memahami dan mengatur pemikiran manusia. 

Aristoteles adalah tokoh utama yang meletakkan dasar logika formal melalui karyanya seperti Organon.

Ia mengembangkan sistem logika silogistik, yaitu prinsip untuk menarik kesimpulan berdasarkan dua premis yang saling berhubungan.

Selain Aristoteles, para filsuf seperti Plato juga membahas konsep-konsep awal logika, meskipun kontribusinya lebih bersifat metafisik daripada formal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun