Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hasto Sekjen PDIP, Keadilan yang Dipertanyakan: Politisasi Hukum atau Langkah Bersih-Bersih?

29 Desember 2024   04:43 Diperbarui: 29 Desember 2024   07:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasto Sekjen PDIP (Sumber: Harianjogja)

Hasto saat diwawancara (Sumber: Faisal Rahman)
Hasto saat diwawancara (Sumber: Faisal Rahman)

Kasus Hasto Kristiyanto tidak hanya berdampak pada dirinya secara pribadi, tetapi juga pada PDIP secara keseluruhan. Sebagai partai terbesar di Indonesia, PDIP menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan kepercayaan publik di tengah isu ini. Jika PDIP gagal menangani isu ini dengan baik, kasus ini dapat menjadi senjata bagi lawan politik untuk melemahkan posisi mereka di pemilu mendatang.

Di sisi lain, jika benar bahwa kasus ini adalah bagian dari politisasi hukum, maka ini juga mencerminkan kelemahan sistem hukum di Indonesia. Ketidakmampuan untuk memisahkan hukum dari politik dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi hukum dan demokrasi secara keseluruhan. Hal ini juga dapat menciptakan preseden buruk, di mana hukum terus digunakan sebagai alat politik oleh mereka yang berkuasa.

Dalam jangka panjang, kasus ini dapat memengaruhi stabilitas politik di Indonesia. Jika masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap sistem hukum, maka legitimasi pemerintahan juga akan terancam. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan institusi hukum untuk memastikan bahwa kasus ini ditangani secara transparan dan adil.

Refleksi Kritis

Pertanyaan utama yang perlu dijawab adalah: apakah langkah ini benar-benar bertujuan untuk menegakkan keadilan, ataukah ini hanya bagian dari permainan politik yang lebih besar? Dalam kasus Hasto, sulit untuk memisahkan hukum dari politik, terutama mengingat konteks dan waktu penetapan tersangka.

Sebagai masyarakat, penting untuk tetap kritis terhadap segala bentuk intervensi politik dalam penegakan hukum. Reformasi hukum yang independen dan transparan harus menjadi prioritas utama, agar keadilan tidak lagi menjadi alat bagi mereka yang berkuasa. Selain itu, penting bagi partai politik untuk introspeksi dan memastikan bahwa mereka tidak memberikan celah bagi lawan politik untuk menyerang.

Penutup

Kasus Hasto Kristiyanto ialah cermin dari kompleksitas hubungan antara hukum dan politik di Indonesia. Di satu sisi, penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu. Namun, di sisi lain, kita tidak dapat menutup mata terhadap kemungkinan adanya intervensi politik dalam proses ini.

Hanya dengan reformasi hukum yang nyata dan independensi institusi hukum, kita dapat memastikan bahwa keadilan ditegakkan tanpa campur tangan politik. Hingga saat itu tiba, kasus seperti ini akan terus menjadi pengingat bahwa hukum di Indonesia masih jauh dari kata independen.

Dalam menghadapi kasus ini, masyarakat perlu terus mengawasi proses hukum dan memastikan bahwa prinsip keadilan tidak dikorbankan demi kepentingan politik sesaat. PDIP, sebagai salah satu pilar utama dalam politik Indonesia, juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga integritas mereka di tengah badai politik ini. Dengan demikian, kita semua dapat berharap pada masa depan yang lebih adil dan transparan bagi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun