Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi, Partai Politik, dan Kesenjangan Sosial: Tantangan dalam Representasi Politik Masyarakat Miskin

26 Desember 2024   08:49 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demokrasi di Persimpangan: Suara Rakyat dan Dominasi Kapital (Sumber: Igon Nusuki)

Studi Perbandingan: Pembelajaran dari Negara Lain

Pengalaman negara lain dapat memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia dalam mengatasi kesenjangan sosial dalam demokrasi. Di Amerika Latin, misalnya, beberapa negara berhasil mengurangi kesenjangan sosial melalui kebijakan sosial yang progresif. Partai politik yang berorientasi pada kesejahteraan sosial memainkan peran kunci dalam menarik dukungan dari kelompok miskin. Kebijakan seperti subsidi pendidikan, program kesehatan gratis, dan jaminan sosial membantu meningkatkan partisipasi politik masyarakat miskin sekaligus memperkuat legitimasi demokrasi.

Negara-negara Skandinavia juga memberikan contoh bagaimana demokrasi yang inklusif dapat dicapai melalui redistribusi sumber daya yang adil. Dengan sistem pajak progresif dan investasi besar-besaran dalam layanan publik, negara-negara ini mampu menciptakan masyarakat yang lebih setara. Partai politik di sana juga menekankan pentingnya representasi dari semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok miskin. Hal ini menunjukkan bahwa dengan komitmen politik yang kuat, kesenjangan sosial dapat diatasi tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi.

Strategi untuk Mengatasi Kesenjangan Sosial dalam Demokrasi

Mengatasi kesenjangan sosial dalam demokrasi membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan multidimensi. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat diambil:

1. Reformasi Sistem Kepartaian

Partai politik harus menjalankan fungsi edukasi politik secara efektif dan inklusif. Proses kaderisasi harus didasarkan pada kompetensi, bukan kekuatan finansial. Partai juga perlu memberikan ruang lebih besar bagi individu dari kelas menengah ke bawah untuk berpartisipasi aktif dalam politik. Reformasi ini membutuhkan keberanian untuk mengurangi ketergantungan partai pada sumbangan finansial dari kelompok elit.

2. Penguatan Pendidikan Politik

Pendidikan politik yang merata sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka dalam demokrasi. Program pendidikan ini harus difokuskan pada masyarakat miskin, dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi politik dan pelatihan keterampilan advokasi. Media juga dapat berperan sebagai alat edukasi untuk memberdayakan masyarakat dalam memahami proses politik.

3. Regulasi Ketat terhadap Politik Uang

Pemerintah dan lembaga pengawas seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memperketat pengawasan terhadap praktik politik uang. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku politik uang sangat penting untuk menjaga integritas demokrasi. Selain itu, kampanye publik perlu diperkuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk politik uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun