Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cari Kota Terbaik untuk Slow Living: Perspektif Mahasiswa Jogja

21 Desember 2024   09:05 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:34 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Slow living di Yogyakarta bukan hanya tentang aktivitas outdoor, tetapi juga suasana kota yang mendukung gaya hidup santai. Meskipun Yogyakarta merupakan kota yang penuh dengan kesibukan anak kampus, terutama sebagai kota pendidikan yang dipenuhi para aktivis, namun di sini kita masih bisa menemukan ruang untuk memperlambat ritme hidup. Salah satu contoh adalah kafe-kafe yang tersebar di berbagai sudut kota, yang menawarkan suasana klasik nan nyaman untuk menikmati waktu bersama kawan atau hanya sekadar merenung.

Beberapa kafe di daerah dataran tinggi Yogyakarta, misalnya, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa, baik itu berupa pemandangan gunung atau lembah hijau. Di sini, kita bisa menikmati kopi sambil bercengkerama dengan teman-teman atau sekadar menikmati ketenangan. Begitu pula dengan pasar-pasar tradisional seperti Malioboro dan Pasar Beringharjo, yang menawarkan atmosfer yang unik dan penuh dengan cerita. Berjalan-jalan di tempat-tempat ini memberi kesempatan untuk menikmati keindahan budaya dan melambatkan langkah, meresapi setiap detail yang mungkin terlewatkan dalam kesibukan sehari-hari.

Namun, salah satu tempat yang sangat mencerminkan konsep slow living di Yogyakarta adalah Kopi Merapi dan Klotok. Kopi Merapi adalah kafe yang terletak di kaki Gunung Merapi dan menawarkan pengalaman ngopi yang tak terlupakan dengan pemandangan gunung yang memukau. Tempat ini terkenal bukan hanya di kalangan warga lokal, tetapi juga telah menarik perhatian para mahasiswa, artis, hingga pejabat-pejabat tinggi. Suasana yang nyaman, pemandangan alam yang menenangkan, dan kopi yang nikmat membuat kafe ini menjadi destinasi wajib bagi siapa saja yang ingin menikmati slow living di Yogyakarta. Begitu juga dengan Klotok, kafe yang terletak di daerah lereng Merapi, yang menawarkan pemandangan alam yang luar biasa serta suasana yang sangat tenang. Kedua tempat ini sangat cocok bagi mereka yang ingin bersantai, menikmati kopi, dan menikmati ketenangan di tengah kesibukan sehari-hari.

Mendaki Gunung dan Menikmati Alam

Perjalanan menuju puncak Prau (Sumber: Instagram.com/@nusuki_igon)
Perjalanan menuju puncak Prau (Sumber: Instagram.com/@nusuki_igon)

Bagaimana aktivitas outdoor membantu slow living? Hiking sebagai salah satu kunci kesehatan mental kita. Aktivitas hiking adalah cara yang sangat efektif untuk mendalami konsep slow living. Salah satu gunung yang sering saya daki adalah Gunung Prau. Gunung ini terkenal dengan jalur pendakian yang ramah bagi pemula dan pemandangan indah yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Puncak gunung ini menyuguhkan panorama yang menakjubkan, terutama saat matahari terbit. Pengalaman ini memberi saya ketenangan dan kedamaian yang sulit saya dapatkan di tengah kesibukan kampus.

Mendaki gunung, seperti Gunung Prau, tidak hanya memberi kesempatan untuk menikmati pemandangan, tetapi juga membantu meredakan stres dan meningkatkan kesehatan mental. Saat berada di alam, saya merasa lebih terhubung dengan diri sendiri, dan perasaan lelah dari tugas-tugas kuliah seolah hilang begitu saja. Selain itu, hiking juga melibatkan aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang berkontribusi pada keseimbangan hidup yang saya cari.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulai Slow Living?

Ayo bergabung dengan konsep hidup yang lebih mindful! Mengadopsi slow living tidak harus dilakukan secara drastis. Mulailah dengan langkah-langkah kecil seperti meluangkan waktu untuk diri sendiri, menikmati momen sederhana tanpa tergesa-gesa. Anda bisa memulainya dengan mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar gadget, atau merencanakan akhir pekan untuk berlibur ke tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota.

Bagi saya, mencoba menjalani slow living dimulai dengan menghargai waktu yang saya miliki. Saya mulai lebih menikmati aktivitas sehari-hari yang sederhana, seperti berjalan-jalan di kampus tanpa tergesa-gesa, duduk di kafe sambil menulis, atau menghabiskan waktu di taman. Semua ini membantu saya merasa lebih fokus dan mengurangi stres yang timbul dari kesibukan kuliah.

Yogyakarta sebagai Kota Ideal untuk Slow Living

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun