Organisasi multibudaya juga perlu memperhatikan pengaruh globalisasi terhadap praktik manajemen mereka. Kompetensi lintas budaya menjadi elemen kunci dalam mengelola keberagaman di tengah dinamika global. Menurut Bhawuk dan Triandis (1995), pelatihan lintas budaya dapat membantu organisasi memahami perbedaan budaya yang lebih luas, sehingga mampu bersaing di pasar internasional.
Kesimpulan
Keberagaman budaya merupakan aset berharga yang dapat memberikan keunggulan kompetitif jika dikelola dengan baik. Organisasi multibudaya adalah solusi strategis untuk menghadapi tantangan keberagaman. Pelatihan menjadi alat utama untuk menciptakan organisasi multibudaya, dengan fokus pada nilai keberagaman, bahasa, dan manajemen konflik. Selain itu, lingkungan kerja yang mendukung dan strategi kepemimpinan yang inklusif juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dengan pendekatan yang tepat, organisasi dapat memanfaatkan keberagaman untuk mencapai tujuan bisnis mereka di tengah persaingan global.
Daftar Pustaka
Bhawuk, D. P. S., & Triandis, H. C. (1995). Cross-cultural training: A review. Applied Psychology: An International Review, 44(3), 293-320.
Elashmawi, F. (2002). Competing globally: Mastering multicultural management and negotiation. Butterworth-Heinemann.
Mangkunegara, A. P. (2013). Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Raziq, A., & Maulabakhsh, R. (2015). Impact of working environment on job satisfaction. Procedia Economics and Finance, 23, 717-725.
Thomas, D. A., & Ely, R. J. (1996). Making differences matter: A new paradigm for managing diversity. Harvard Business Review, 74(5), 79-90.
Widiasworo, E. (2014). Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen, 6(2), 23-30.
Wibowo. (2006). Manajemen kinerja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.