Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lettu Koeseri, Menentang Pendudukan Jepang, Melawan Agresi Militer Belanda

8 Agustus 2024   11:48 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lettu Koeseri (Poster Dibuat Penulis)

Selain Jenderal Soedirman yang menjadi Pahlawan Nasional, Purbalingga - Jawa Tengah juga memiliki sosok pahlawan lokal yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Pemuda-pemuda 'Bumi Perwira' memiliki jiwa patriotisme yang tinggi. Mereka tak sudi dijajah dan bangkit untuk melawannya.

Salah satunya ada pada diri Koeseri. Pria kelahiran Kampung Prit Gantil, Purbalingga Wetan yang memimpin perlawanan terhadap Pendudukan Jepang juga bertempur menentang Agresi Militer Belanda. Atas berbagai kiprahnya, Kuseri yang berkarir di militer sampai berpangkat Letnan Satu (Lettu) itu kemudian diabadikan sebagai nama jalan yang melewati tanah kelahirannya.

Nama lengkapnya Koeseri Joedosoebroto, Ia putera tengah dari tiga bersaudara. Kakaknya Basori dan adiknya bernama Soemeri. Kuseri sempat menyenyam pendidikan dasar di Purbalingga. Ia dikenal sebagai pribadi yang keras, jujur, religius dan memiliki jiwa kepemimpinan tinggi.

Pada awal pendudukan Jepang, Ia mengikuti Seinen Dojo (Barisan Pemuda) pada 1942. Setahun berikutnya, saat Jepang membentuk PETA (Pembela Tanah Air), Ia turut bergabung. Mula-mula, Ia mengikuti pendidikan di Kasikang Gakko di Resisentei Cimahi antara Maret -- Agustus 1943.

Kuseri dinyatakan lulus dan ditempatkan di kesatuan PETA setingkat Chudan yang bermarkas di Gumilir, Cilacap. Kuseri cukup bersinar sampai berpangkat Budancho (Komandan Regu) dengan pimpinannya adalah Chudanco Tulus Subroto.

Jalan Lettu Kuseri (Dok. SMP 2 Purbalingga)
Jalan Lettu Kuseri (Dok. SMP 2 Purbalingga)

Sejarawan Purbalingga Alm. Pak Triatmo menyebutkan saat di PETA mereka satu angkatan dengan Umar Wirahadikusumah yang usai Republik Indonesia (RI) berdiri karirnya cemerlang sampai diangkat menjadi Wakil Presiden 1983-1988, juga Jenderal Poniman (Menteri Pertahanan 1983-1988). PETA adalah milisi bentukan Jepang untuk menghadang balatentara Sekutu. Mereka mendapatkan pelatihan militer dan persenjataan yang cukup baik.

Koeseri Menentang Jepang

Meski Ikut PETA bentukan Jepang yang menjanjikan kemerdekaan, rupanya jiwa patriotisme tetap bergolak di dada Kuseri melihat kesewenang-wenangan Jepang. Untuk meyakinkan tekadnya, Kuseri bahkan mengajak sejawatnya menemui guru ngajinya di Kesugihan Cilacap. Mereka bermaksud memohon doa restu melakukan perlawanan terhadap Jepang.

Tak dinyana, guru ngajinya itu malah menyarankan agar diurungkan niat untuk melawan Dai Nippon. Guru Ngaji yang sepertinya mempunyai kemampuan 'weruh sedurung winarah' itu mengatakan bahwa tanpa dilawan pun para 'Tentara Kate' itu akan pergi sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun