Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Membayangkan Kebesaran Peradaban Ribuan Tahun Silam di Hierapolis

15 Juni 2024   17:07 Diperbarui: 16 Juni 2024   01:16 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Theater Hierapolis (Dok. Pribadi)

Ah, aku membayangkan spa, berendem di kolam sambil menyaksikan pemandangan yang indah dan dibuai angin yang sepoi-sepoi... amboii..

Berdua di Hierapolis (Dok. Pribadi)
Berdua di Hierapolis (Dok. Pribadi)

Lebih lanjut, kompleks kota suci kuno itu juga terdapat pemakaman yang juga dibangun dengan indah dan megah sesuai dengan strata sosial si empunya makam.

Kompleks kuburan ini sangat luas, ada sekitar 1200 makam yang sudah diekskavasi, sampai memiliki nama sendiri, Necropolis, alias 'Kota Orang Mati'.

Makam yang paling terkenal adalah Marcus Aurelius Ammianos, yang memiliki relief yang menggambarkan contoh cara kerja engkol dan piston, serta Makam Filipus Sang Rasul.

Sejarah Hierapolis

Salah satu sisi di Hierapolis (Dok. pribadi)
Salah satu sisi di Hierapolis (Dok. pribadi)

Kota ini dulunya merupakan pusat penyembahan Dewi Ibu Bangsa Frigia bernama Kibele pada abad ke 7 SM. 

Kuil yang awalnya digunakan oleh masyarakat adat yang tinggal di Lembah Lykos ini kemudian menjadi pusat Hierapolis. Bangsa Yunani kemudian datang dan membangun kota dengan pola permukiman yang sudah ada sebelumnya.

Akibat kolonisasi Yunani, Pemujaan Kuno Kibele secara bertahap terasimilasi dengan agama Yunani Kuno.

Sebelum Bangsa Frigia membangun kuil, daerah itu sudah dikenal dengan dewa dunia bawah karena gas beracun yang muncul dari mata air panas di dalam gua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun