Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sirince, Desa Kuno nan Jelita di Turki yang Menjadi "Safe House" Kiamat

7 Juni 2024   16:04 Diperbarui: 7 Juni 2024   16:05 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Istri di Sirince (Dok. pribadi)

"Merhaba..."

Sapaan yang berarti 'Hallo' dalam Bahasa Turki, menyambut hangat saat kita memasuki sebuah desa kuno nan cantik di Distrik Selcuk, Provinsi Izmir, Turki. irince - nama desa itu -- memiliki daya tarik yang komplit sebagai destinasi wisata, yaitu, sejarah yang kaya, pemandangan indah, sajian lezat dan warga yang ramah.

Saat trip menjelajahi Sirince, kita seperti terbawa ke masa ratusan tahun silam. Bagaimana tidak, misal dari sisi arsitektur, desa itu masih mempertahankan bangunan kuno ala-ala Helenistik periode Yunani Kuno. Rumah, pasar, kedai dan hotel yang ada di situ gayanya hampir seragam, selain itu, ornamen eksterior dan interiornya juga tradisional.

Bentang alamnya juga mendukung Sirince untuk menjadi semakin indah. Lokasinya terletak di perbukitan nan permai. Pada sekeliling desa dipenuhi dengan hamparan kebun anggur, apel, zaitun, kenari, persik dan buah lainnya yang menghijau. Hawanya juga suwejukee pooll...

sirince di Perbukitan (Dok. Tour ke Turki)
sirince di Perbukitan (Dok. Tour ke Turki)

Kendaraan umum juga dibatasi lalu-lalang di jalan desa yang terbuat dari batu yang ditata rapi itu. Oleh karenanya, kita leluasa saat mengeksplorasi desa eksotik itu tanpa terganggung mobil atau motor yang wara-wiri lewat.

Lebih lanjut, warganya juga sepertinya sudah ramah dari sononya dan terdidik untuk friendly dengan wisatawan. Mereka banyak yang berpakaian tradisional, kemudian menu jualannya juga pernak-pernik buah tangan yang menawan, seperti pakaian, aksesoris, minyak wangi, sabun tradisional dan lainnya.

Salah satu ornamen khas yang banyak dijadikan hiasan dinding, pernak pernik, gantungan kunci, motif kain adalah simbol berbentuk mata biru indah yang disebut Nazar Boncugu atau Muncuk. Simbol itu dipercaya sebagai tanda keberuntungan yang mampu menangkal niat jahat orang lain kepada kita (evil eye).

Sirince, Surganya Wine

Gerai Wine di Sirince (Dok. Ephesus Breeze)
Gerai Wine di Sirince (Dok. Ephesus Breeze)

Terus, bagi penggemar Wine, Sirince adalah surganya. Desa itu dikenal penghasil minuman fermentasi buah-buahan dengan kualitas jempolan. Tak hanya anggur, juga apricot, apel, strawberry, cherry bahkan pisang.

Wine memang menjadi maskot desa itu. Banyak gerai khusus yang khusus menjual wine dan kita boleh mencicipinya dulu. Restoran dan cafe pun tak luput dari menu minuman istimewa itu, baik untuk dinikmati di tempat maupun menjadi buah tangan.

Seduh Kopi di Atas Pasir di Depan Artemis Cafe Sirince (Dok. pribadi)
Seduh Kopi di Atas Pasir di Depan Artemis Cafe Sirince (Dok. pribadi)

Jangan khawatir, kalau mau yang halal, Kopi Sirince juga nikmat banget. Apalagi proses penyeduhanya dengan cara yang eksotis, yaitu, kopi ditempatkan di wadah khusus kemudian dijarang di atas pasir panas. Proses itu berhasil melelehkan sari kopi dengan aroma yang kuat, kentar dan rasa yang menimbulkan kesan mendalam.

Pokoknya asik banget deh mengunjungi desa yang dijuluki 'pretty old orthodox village' itu

Sejarah Sirince : Dari Desa Buruk Rupa dan Safe House Kiamat

Sirince berarti 'cantik', nama itu sesuai dengan penampilan desanya. Namun, siapa sangka, dalam sejarahnya desa itu pernah dijuluki Desa irkince yang berarti jelek alias buruk rupa. Rupa-rupanya nama tersebut disengaja, karena, para penduduk desa tidak ingin desanya didatangi oleh orang asing yang bisa menyebabkan kerusakan pada desa mereka.

Hingga, pada tahun 1926 pemerintah dan warga setempat menyadari bahwa mereka memiliki kelebihan dan keunikan yang menjadi daya tarik sendiri dan bisa untuk meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu, nama desa tersebut diubah menjadi irince Koyu.

Desa irince berlokasi tak jauh dari dari Kota Kuno Efesus, sehingga setelah kita berkunjung ke irince bisa melanjutkan perjalanan ke kota yang lebih kuno lagi.

Uniknya, desa itu sempat heboh pada tahun 2012 lalu, sebab, konon dipercaya menjadi tempat yang luput dari kiamat yang akan terjadi di tahun itu. Ceritanya Suku Maya meramalkan kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 karena kalender suku kuno tersebut berakhir pada tanggal itu dan tempat yang aman alias safe housenya adalah Desa Sirince di Turki itu.

Tak pelak desa itu pun banjir kunjungan, baik yang benar-benar percaya ataupun yang hanya ingin berkunjung ke desa cantik itu. Momen tersebut pun dimanfaatkan seorang pengusaha bernama Erkan Onoglu untuk membuat produk spesial wine of appocalypse alias anggur kiamat yang dijual khusus pada 21 Desember 2012.

Jadi, menikmati wine sebelum akhir jaman dengan tour di sebuah desa yang cantik dan berhawa sejuk... ah, asyik juga kayaknya ya derr... hehe...

Ah, ada-ada aja... yang jelas, ramalan kiamat itu hanyalah omon-omon belaka, buktinya 12 tahun kemudian saya dan istri tercinta bisa jalan-jalan mengunjungi Sirince.. hehe..

Bersama Istri di Sirince (Dok. pribadi)
Bersama Istri di Sirince (Dok. pribadi)

#wisata #turki #trip #jalanjalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun