Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Masjid Raya Bursa: Punya 20 Kubah, Janji, dan Toleransi Sultan Usmani

2 Juni 2024   14:09 Diperbarui: 9 Juni 2024   00:45 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sajian wisata di Turki, salah satunya adalah trip dari masjid ke masjid. Sebab, masjid yang dibangun Kekaisaran Ottoman memang rata-rata indah, estetik dan kaya akan cerita sejarah. Salah satunya adalah Masjid Agung (Ulu Camii) di Bursa, ibukota pertama Kesultanan Turki Usmani.

Keindahan dari Masjid Agung Bursa itu konon tak kalah dari Masjid Haga Shopia yang masyhur itu. Masjid ini juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu, jika yang lain memiliki hanya satu kubah besar, masjid ini memiliki 20 buah kubah.

Lho kok banyak banget kubahnya sampai 20 buah? Nah, ini ada ceritanya.

Berdua di Masjid Bursa (Dok. Pribadi)
Berdua di Masjid Bursa (Dok. Pribadi)

Hakan, pemandu wisata kami menyampaikan jika itu terkait dengan nazar atau janji Sultan Ottoman yang berkuasa saat itu, Yeldirin Beyazid I (1360-1403). 

Sang Sultan berjanji, jika menang melawan Pasukan Romawi di Pertempuran Nicopolis (1386), Ia akan membangun 20 masjid di seluruh wilayah kekuasaannya.

Setelah akhirnya menang perang, janji pun harus ditunaikan. Sayangnya, bendahara kesultanan memberikan laporan bahwa kas negara sedang dalam kondisi seret sehingga tidak akan cukup untuk membangun 20 masjid. Sultan pun berkordinasi dengan dewan ulama atas masalah itu.

Para ulama memberikan solusi. Janji bisa ditunaikan dengan membuat sebuah masjid, namum memiliki 20 kubah sesuai dengan jumlah masjid yang dijanjikan. Sultan pun setuju.

Di dalam Masjid Raya Bursa (Dok. Pribadi)
Di dalam Masjid Raya Bursa (Dok. Pribadi)

Masjid Raya Bursa pun mulai dibangun pada 1396 dan selesai 3 tahun kemudian (1399). Sultan sendiri yang memimpin pembangunan. Arsitek yang dipercaya tentu saja yang terhebat saat itu, bernama Ali Necgar. Hasilnya, masjid yang indah luar dan dalam. Baik interior dan eksterirnya sedap dipandang mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun