Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jabal Tsur, Laba-Laba, Merpati dan Hijrahnya Rasul

25 Mei 2024   19:42 Diperbarui: 25 Mei 2024   19:45 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dengan Latar Belakang Jabal Tsur (Dok. Pribadi)

Saat baru memulai perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW sempat bersembunyi di sebuah gua yang bernama Tsur selama 3 hari untuk menghindari kejaran dari kaum kafir Quraisy. Ghar atau Gua Tsur terletak di puncak gunung yang bernama sama, yaitu, Jabal Tsur, yang berarti 'Banteng'.

Gunung setinggi 1.405 m itu terletak cukup jauh, sekitar 7 KM, dari Kota Mekkah itu cukup terjal dan dipenuhi bebatuan. Gua yang menjadi tempat sembunyi nabi bersama sahabatnya Abu Bakar itu tergolong 'mini', dimensinya tinggi sekitar 1,25 m, panjang dan lebar kurang lebih 3,5 m dengan bentuk seperti wajan yang ditelungkupkan.

Gua Tsur (Dok. Syamil Qur'an)
Gua Tsur (Dok. Syamil Qur'an)

Muthowif kami, Ustadz Edo menceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad dan Abu Bakar sampai di Gua Tsur, Abu Bakar lebih dulu masuk ke dalam gua untuk bersih-bersih dan menutup lubang-lubang agar tak ada binatang berbisa masuk. Setelah kelar, Nabi Muhammad baru nabi masuk ke dalam gua.

Rasulullah lantas beristirahat dan terlelap karena kelelahan. Abu Bakar yang tidak tega melihat beliau tidur tanpa alas, diraihnya pelan kepala Nabi Muhammad dan digeser ke atas pangkuannya. Saat itu, ada ular berbisa yang berhasil masuk gua dan menggigit kaki Abu Bakar. Diceritakan, Abu Bakar tidak tega menarik kaki yang menjadi alas tidur Nabi sehingga Ia harus menahan sakit yang amat sangat. Abu Bakar sampai meneteskan air mata dan mengenai wajah nabi sehingga beliau terbangun.

Nabi melihat sahabatnya menangis segera bertanya dan ternyata karena kaki Abu Bakar dipatuk ular. Rasul sangat trenyuh dan tersentuh hatinya sebab sahabatnya itu rela menahan sakit akibat tak tega membangunkannya. Demi mendengar hal itu, Nabi berdoa kepada Allah agar menjadikan Abu Bakar sederajat dengannya pada hari kiamat nanti.

Kemudian, Rasulullah memeriksa kaki Abu Bakar dan mengusapnya  sambil mengucapkan bismillah dan menggunakan air liur saat mengusap luka tersebut. Atas izin Allah, kaki Abu Bakar berangsur membaik.

Jabal Tsur yang Terjal (Dok. Pribadi)
Jabal Tsur yang Terjal (Dok. Pribadi)

Ustadz Edo menambahkan saat Nabi dan Abu Bakar bersembunyi, mereka dibantu oleh sepasang anak Abu Bakar, Abdullah dan Asma serta Amir bin Fuhairah pembantunya. Abdullah pulang - pergi ke Gua Tsur dengan membawa berbagai berita perkembangan terbaru dari Mekkah, sementara Asma bertugas menyiapkan makan. Kemudian, Amir bin Fuhairah bertugas menggembala kambing sampai di sekitar gua dan menggiring kambing-kambing tersebut ke Mekkah bolak-balik untuk menghilangkan jejak Abdullah dan Asma.

Meski demikian, jejak mereka di Gua Tsur terendus juga oleh pasukan pengejar Quraisy, bahkan sampai ke area di sekitar mulut gua. Namun, Allah SWT menyelamatkan mereka berdua dengan adanya kawanan Laba-laba dan Burung Merpati yang bersarang di sekitar gua.

Logisnya tempat yang banyak sarang Laba-laba dan Merpati tentunya jarang dilewati, apalagi ditinggali manusia. Akhirnya, rombongan kafir Quraisy mengentikan pencarian padahal mereka sudah begitu dekat. Andai saja mereka bergerak sedikit lagi dan mengecek gua tersebut niscaya persembunyian Nabi dan Abu Bakar akan terbongkar.

Demikianlah kisah sejarah Islam persembunyian Nabi Muhammad dan Abu Bakar di Gua Tsur untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy. Kini, gua tersebut menjadi tempat yang kerap dikunjungi oleh jemaah haji dan umrah. Alhamdulilah, saya juga berkesempatan, meski tak sampai puncak bisa mengunjungi kawasan Jabal Tsur.

Jalur ke Gua Tsur memang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah, masih alakadarnya. Tempat pemberhentian bus pun belum tertata rapi seperti halnya di area ziarah lainnya seperti Jabal Nur, Jabal Rahmah atau Jabal Uhud. Ustadz Edo menjelaskan pemerintah berencana akan memperbaiki fasilitas pada area tersebut. Kalau saat ini, lokasinya mungkin masih mirip ribuan tahun lalu saat Nabi dan Abu Bakar mendaki untuk bersembuyi di Gua Tsur.

Aku di Antara Burung- Burung Merpati di Kaki Jabal Tsur (Dok. Pribadi)
Aku di Antara Burung- Burung Merpati di Kaki Jabal Tsur (Dok. Pribadi)

Namun, yang jelas di kaki Jabal Tsur banyak Burung Merpati terbang bebas bersama kawanannya. Bisa jadi mereka turunan dari merpati yang turut mengecoh pasukan kafir Quraisy yang mengejar Nabi... hehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun