Logisnya tempat yang banyak sarang Laba-laba dan Merpati tentunya jarang dilewati, apalagi ditinggali manusia. Akhirnya, rombongan kafir Quraisy mengentikan pencarian padahal mereka sudah begitu dekat. Andai saja mereka bergerak sedikit lagi dan mengecek gua tersebut niscaya persembunyian Nabi dan Abu Bakar akan terbongkar.
Demikianlah kisah sejarah Islam persembunyian Nabi Muhammad dan Abu Bakar di Gua Tsur untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy. Kini, gua tersebut menjadi tempat yang kerap dikunjungi oleh jemaah haji dan umrah. Alhamdulilah, saya juga berkesempatan, meski tak sampai puncak bisa mengunjungi kawasan Jabal Tsur.
Jalur ke Gua Tsur memang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah, masih alakadarnya. Tempat pemberhentian bus pun belum tertata rapi seperti halnya di area ziarah lainnya seperti Jabal Nur, Jabal Rahmah atau Jabal Uhud. Ustadz Edo menjelaskan pemerintah berencana akan memperbaiki fasilitas pada area tersebut. Kalau saat ini, lokasinya mungkin masih mirip ribuan tahun lalu saat Nabi dan Abu Bakar mendaki untuk bersembuyi di Gua Tsur.
Namun, yang jelas di kaki Jabal Tsur banyak Burung Merpati terbang bebas bersama kawanannya. Bisa jadi mereka turunan dari merpati yang turut mengecoh pasukan kafir Quraisy yang mengejar Nabi... hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H