Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bapak, Pintu Nomor 8 Masjid Nabawi dan Madinah yang Nyaman

6 Mei 2024   22:05 Diperbarui: 6 Mei 2024   22:06 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kajian Ust. Ariful Bahri di Masjid Nabawi (Dok. Pribadi)

Pintu Nomor 8 Masjid Nabawi punya tempat spesial di hati Bapakku. Sebabnya, saat beliau haji pada 2022 lalu, selalu masuk via pintu tersebut ketika hendak beribadah ke masjid terbesar di Kota Madinah itu. Oleh karenanya, saat aku umrah kemarin, Ibuku berpesan agar jangan lupa berkunjung ke pintu tersebut.

Saya pun memasukannya dalam list ittenerary lokasi yang harus dikunjungi. Namun, karena hotel tempat kami lebih dekat ke area pintu nomor 16 - 20an aku lebih sering lewat situ Ketika ke Masjid Nabawi dan pencarian ke pintu 8 aku agendakan di akhir waktu kami di Madinah.

Maka, usai kunjungan Raudhah kedua kalinya yang dilanjutkan berziarah ke Pemakaman Baqi aku sengaja berputar mengelilingi Masjid Nabawi untuk sampai ke ke Pintu 8 atau King Saud Gate. Setelah sampai di pintu itu tak lupa aku berfoto, masuk ke masjid kemudian menunaikan Sholat Dhuha..

Pintu No 8 Masjid Nabawi (Dok. Pribadi)
Pintu No 8 Masjid Nabawi (Dok. Pribadi)

Entah kenapa seusai sholat tiba-tiba ingatan tentang Bapak membuat nyess... lha kok malah mataku mrambang dan jadi nangis di situ seketika. Bayangan Bapak yang tiba-tiba nampak jelas jadi merecall jasa beliau, lalu malah jadi ingat banyak dosa dan merenungkan banyak hal yang belum bisa kulakukan, salah satunya membahagiakan orang tua dan pernah mengecewakannya...

Ah, itu kedua kalinya aku menangis di Madinah setelah yang pertama saat kunjungan di Raudhah.

Btw, Kota Madinah cukup berkesan buatku. Kotanya sejuk, ramah dan nyaman. Alhamdulilah hotel kita juga sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Untuk ibadah asyik banget, bahkan posisi sholat mendekat dengan Raudhah dan makam nabi tak begitu susah.

Liqo-Liqo di Masjid Nabawi (Dok. Pribadi)
Liqo-Liqo di Masjid Nabawi (Dok. Pribadi)

Kemudian, di Masjid Nabawi suasananya keilmuan banget. Usai sholat banyak kajian-kajian terbatas (liqo) dan setoran-setoran hafalan. Mereka berkelompok-kelompok kecil dengan satu orang murabi atau pembimbing.

Lalu, yang menarik setiap habis Sholat Magrib di area dekat Pintu 19 atau Al Badr Gate ada semacam pengajian dengan berbahasa Indonesia. Kajian itu dibawakan oleh Ustadz Ariful Bahri, WNI asal Riau yang menyelesaikan kuliah sarjana sampai doctoral di Universitas Islam Madinah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun