Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menangis Haru di 'Taman Surga'

2 Mei 2024   16:53 Diperbarui: 3 Mei 2024   13:19 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raudhah (Dok. Pribadi)

Cerita Umrahku : Menangis Haru di 'Taman Surga'

 

Mentari bersinar tanpa penghalang. Namun, siang hari bolong yang cerah di Kota Madinah Al Munawarah pada musim semi seperti ini tak terasa begitu terik. Saat itu, aku tengah mengantre memasuki Raudhah, 'Taman Surga' yang ada di kompleks Masjid Nabawi. Meski Tengah hari, aku yang biasanya mudah berkeringat nyaman saja saat harus menanti giliran memasuki Raudhah.

Jadwal kunjungan kami ke 'Taman Surga' itu dapat jam 14.00, pas lagi siang-siangnya. Masuk Raudhah kesempatan langka, jadi kami datang jauh sebelum waktunya, takut telat. Satu jam sebelum waktu Dhuhur kami sudah di Masjid Nabawi, sembari menunggu kami menunaikan Sholat Dhuhur. Usai sholat, kami janjian dengan Muthowif dan jamaah lain di Gerbang 326.

Sebelum masuk Raudhah kami harus bersabar, waktu tunggu cukup lama. Sesampai di kawasan depan pintu masuk raudhah kami harus menunjukan izin, setelah itu harus menunggu dulu. Pada area tunnggu disediakan tempat duduk berkarpet, plastic kresek untuk sandal dan gallon minum air zam-zam. So, saat menunggu cukup nyaman. Kita bisa dzikir atau Sholat Sunnah. Kalau haus bisa minum zam-zam sepuasnya.

Oh ya, jamaah perempuan dan laki-laki dipisah ya saat memasuki Raudhah. Lalu, untuk manula yang jalan dengan tongkat atau yang menggunakan kursi roda ada jalur khusus.

Setelah kurang lebih 20 menitan menunggu, kita kemudian dipersilahkan masuk ke Raudhah. Kita masih harus sabar karena jalanan mengular yang cukup panjang. Usai jalan siput padat merayap 15 menitan sampailah kami ke Raudhah...

Kami berusaha mendapatkan tempat sedekat mungkin dengan mimbar atau makam nabi, meskipun harus berdesakan karena semua jamaah memiliki keinginan yang sama. Setelah dapat lokasi yang cukup lega, aku menunaikan Sholat Sunah, Sholat Tobat.

Selesai sholat, saya duduk bersimpuh dan tiba-tiba mak serrr.... Nggak kerasa dada berdebar, mataku berkabut dan air mata tanpa ada yang mengomando jatuh bercucuran. Saat itu dosa-dosaku seperti disetel semua dengan jelas yang membuat aku merasa begitu kotor dan kerdil di 'Taman Surga' itu.

Radar pendengaranku menangkap kanan kiriku juga pada terisak. Aku kembali bersujud, terucap syukur bisa dipanggil mengunjungi 'Taman Surga' itu dan berziarah ke makam rasul. Aku bermohon dosa-dosaku yang berjibun bisa diampuni dan doa-doaku bisa diijabah.

Cukup lama berdiam sujud, lalu duduk bersimpuh sampai kemudian pundakku terasa ditepuk... "ya hajj, ya hajj...," seorang petugas mengingatkanku dengan gestur bahwa waktu sudah selesai dan saatnya bergantian sebab jamaah yang lain sudah mengantre.

Oh ya, waktu di Raudhah dibatasi, hanya sekitar 15 menit. Kemudian, kita harus bergerak karena jamaah yang lain akan segera masuk. Kalau mau foto -- video di kawasan Raudhah sebenarnya tidak dilarang keras, tetapi akan segera ditegur dan diminta pergi oleh petugas karena berarti jamaah tersebut sudah selesai berdoa.

Jadi, kalau mau agak lama-lama berdoa di Raudhah, pending deh selfie dan foto-fotonya dulu. Sholat yang panjang, doa-doa panjatkan dalam sujud sebab kalau sudah duduk meski masih berdoa apalagi sudah berdiri dan foto-foto petugas akan dengan sigap mengusir kita..

"yalla yalla ya hajj, ya sheikh... no foto, no video... move move..."

Raudhah = Taman Surga

Makam Nabi (Dok. Pribadi)
Makam Nabi (Dok. Pribadi)

Tentang Raudhah adalah Taman Surga, Nabi Muhammad SAW bersabda, : "Apa yang berada antara rumahku dan mimbarku merupakan taman dari taman-taman surga", (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, Raudhah adalah area di dalam Masjid Nabawi yang terletak di antara rumah Rasulullah SAW dan mimbar yang beliau gunakan untuk berdakwah. Catatan : Rumah Rasulullah SAW Bersama Aisyah kini menjadi makam beliau.

Batasan lokasinya yakni sisi timur (sebelah kiri kiblat masjid) dibatasi dengan makam. Pada sisi barat dibatasi mimbar dan sisi selatan, sejajar dengan ujung mihrab sementara sisi utara dibatasi dengan garis yang sejajar dengan ujung akhir makam.

Raudah ditandai dengan tiang-tiang putih dan karpet dengan warna yang berbeda dengan karpet Masjid Nabawi (sekarang karpetnya sama warnanya, hijau). Luasnya sekitar 330 meter persegi yang memanjang dari arah timur sampai barat sepanjang 22 meter dan dari arah utara sampai selatan sepanjang 15 meter.

Secara harfiah, Raudhah artinya 'Taman Surga', lalu seperti apakah Taman Surga itu? Pendapat para ulama tersimpulkan ada tiga.

Pertama, tempat yang mirip seperti taman-taman di Surga, dimana orang yang duduk dan beribadah di sana akan merasakan ketenangan seperti tenang dan tentramnya di taman surga. Kedua, ibadah di tempat ini merupakan penyebab masuk surga. Ketiga, tempat ini akan diangkat dan dipindahkan ke surga.

Secara umum ulama bersepakat bahwa Raudhah adalah tempat yang paling mustajab untuk berdoa di dalam Masjid Nabawi, tempat beribadah yang mulia dengan doa yang akan diijabah oleh Allah SWT. Sebab, di tempat inilah Rasulullah SAW beribadah, memimpin sholat, menerima wahyu, dan juga tempat ibadah para sahabat

Oleh karena itu, Jemaah haji dan umrah sangat disunnahkan untuk memperbanyak ibadah di Raudhah, seperti sholat baik wajib maupun sunnah, zikir, dan i'tikaf.

Dalam suatu riwayat disebutkan, orang yang mendirikan sholat di dalam Masjid Nabawi di mana di dalamnya ada Raudhah itu akan mendapatkan pahala 1.000 kali lipat dibandingkan di luar masjid tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

"Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali dibandingkan sholat di masjid yang lainnya, kecuali di Masjidil Haram. Sholat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat daripada masjid lainnya." (HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Hakim).


Tata Cara dan Tips Masuk Raudhah

Saat ini, mengingat ramainya jamaah Umrah dan Haji, untuk masuk ke Raudhah diatur dengan ketat. Izin masuk Raudhah harus melalui Tasreh, pengaju visa umrah otomatis akan mendapatkan jatah kunjungan ke raudhah. Alokasinya 1 kali saja dan itu akan dikoordinir atau diurus oleh biro umrah.

Namun, Tasreh ini belum tentu dapat jadwalnya mengingat begitu banyaknya peminat dan minimnya kapasitas, Alhamdulilah, kami dapat. Lalu, Tasreh itu dibatasi hanya 1 kali per tahun lho... jadi, kalau ingin berkunjung ke Raudhah lagi ada cara lain. Secara mandiri kita bisa mendaftar melalui Aplikasi Nusuk yang bisa diunduh di playstore. Alhamdulilah kami dapat juga.

Tips : Buat yang mau daftar masuk Raudhah via Aplikasi Nusuk, pakailah HP Android, kawan kami ada 3 orang yang menggunakan HP Apple tidak bisa tetapi setelah pakai android biasa, bisa. Oh ya, kalau pakai aplikasi Nusuk setelah kita berkunjung dapat sertifikat lho.. seperti ini

Sertifikat Kunjungan ke Raudhah (Dok. Pribadi)
Sertifikat Kunjungan ke Raudhah (Dok. Pribadi)

Terus, waktu umrah juga berpengaruh. Kami berangkat umrah pada Bulan Syawal (H + 2 lebaran) yang katanya tidak begitu ramai (bukan peak season), ya meskipun bagi kami sudah padat merayap, saat Ramadhan kemarin kabarnya jauh lebih padat.

Demikian pengalamanku ke Raudhah, Taman Surga berikut tipsnya versi aku yaa...

#cerita #umrah #madinah #raudhah #islam #kisah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun