Hari mulai beranjak siang, mendung memayungi Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga yang berada di Lereng Gunung Slamet. Hujan rintik-rintik menyambut kedatangan rombongan Ketua DPR RI Puan Maharani di Obyek Wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga) yang ada di desa itu, Kamis (01/02/2024).
Meski acaranya tak mengumpulkan masa, namun tetap saja banyak warga dan simpatisan partai berkerumun menyambutnya. Puteri Megawati Soekarnoputri itu menyempatkan diri menyapa mereka yang sudah menunggu sejak pagi di area depan pintu gerbang Golaga.
Setelah ramah tamah sebentar, Puan didampingi sejumlah anggota DPR RI dan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, mulai trekking goa yang terbentuk dari lelehan lava beku gunung api purba itu. Ia tampak begitu antusias menyimak penjelasan guide bercerita tentang kisah yang menyertai tempat dan relief dalam goa itu.
Mula-mula di lorong Dada Lawa, lalu Pancuran Slamet Sendang Drajat, melewati Simpang Lima kemudian masuk di Balai Agung, chamber gua yang cukup luas. Lalu, ada Lorong Panembahan, kemudian Puan juga tak ragu untuk mendaki ke area Gua Langgar dan Batu Keris yang dikenal cukup sakral.
Setelah itu, melewati Waringin Seta yang membentuk seperti beringin putih, lalu jembatan di tengah Telaga Kumala -- sebuah danau berair jernih berkilauan yang ada di dalam goa, kemudian spot Watu Kumpul yang instagramable. Sepanjang jalan, guide menceritakan berbagai macam relief dalam gua dan cerita yang melingkupinya.
Setelah itu, Puan dan rombongan menikmati sajian di Lava Caffe, kedai unik yang berada dalam gua. Aneka kudapan disajikan, dengan spesial menu adalah Mendoan dan Nanas Bakar. Satunya adalah makanan khas 'Wong Panginyongan' dan yang satu adalah olahan buah produk pertanian unggulan di Desa Siwarak. Denting kecapi dari seniman siter mengiringi orang nomor satu di senayan itu menikmati hidangan.
Berikutnya, Puan melanjutkan eksplorasi goa. Ada gua ratu ayu, yang mitosnya menjadi tempat bertapa dua puteri Siliwangi Endang Murdiningsih dan Endang Murdingingrum dan 3 harimau penjagannya. Kemudian ada lorong Gupakan Warak di mana terdapat batu yang berbentuk seperti Warak (Badak) yang menjadi toponimi desa dimana goa itu berada.
Setelah itu, Puan keluar dari goa yang masih disambut meriah masa yang menunggunya. Alunan musik tradisional dipadu tarian dari kesenian Tek-Tek menyambutnya.