Lokasinya di belakang Masjid Sayid Kuning, yang berada di dekat pertemuan tiga sungai  ( kedung pertelu, jojok pertelu ).  Ahli sejarah menengarai fungsi Batu Dakon itu sebagai proyeksi peta bintang seperti atau merupakan sarana sistem penanggalan kuno.
PERHIASAN PURBA LIMBASARI
Manusia purba ternyata juga suka bersolek. Ada bermacam perhiasan purba yang ditemukan di kaki Bukit Plana, tepatnya di Desa Limbasari, Bobotsari. Seperti Situs Tipar, wilayah tersebut ditengarai merupakan pusat bengkel yang memproduksi berbagai macam perhiasan bagi manusia purba.
Pada 1983, Balai Arkeologi Yogyakarta membuat empat titik ekskavasi (test pit) untuk empat lokasi di desa ini, yaitu di Dusun Limbasari, Dusun Trondol Kidul dan dua titik di Dusun Karangjoho.
Pada penelitian 35 tahun silam itu ditemukan berbagai macam artefak, di antaranya fragmen gelang batu, termasuk batu calon gelang hingga sisa bahan gelang. Ada pula beliung persegi, calon batu beliung.
Â
PHALLUS KEDUNGBENDA
Artefak dari era neolitikum berupa phallus ada di kompleks  Situs Kedungbenda, berbentuk batu lonjong sepanjang kurang lebih 90 cm. Kemudian, ada batu berbentuk seperti lumpang yang terletak tak jauh dari phallus.
Pada, tradisi purba phallus merupakan simbol yang memiliki unsur laki-laki dan perlambang keperkasaan. Phallus juga dianggap memiliki kekuatan tertentu sehingga kerap dikaitkan upaya mengusir roh jahat atau tolak bala. Sementara Batu Lumpang merupakan pasangan phallus yang merupakan simbol kesuburan wanita (vulva).