Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Galuh Purba, Kerajaan Tertua di Jawa Ada di Lereng Gunung Slamet

29 Maret 2022   23:30 Diperbarui: 29 Maret 2022   23:38 3838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seingatku teks pelajaran sejarah pada masa SMA dulu menyebutkan bahwa kerajaan pertama di Jawa adalah Tarumanegara yang letaknya di Jawa Barat kini. Kerajaan itu berdiri sekira abad ke 4 Masehi dengan raja terkenalnya bernama Purnawarman. So, Anda mungkin akan kaget jika disebutkan bahwa kerajaan tertua di Pulau Jawa bukanlah Tarumanegara melainkan sebuah kerajaan bernama Galuh yang letaknya ada di Lereng Gunung Slamet. Galuh diperkirakan berdiri pada abad ke 1 Masehi dan sebab 'ketuaaan'nya, kerajaan itu diberi nama Galuh Purba.

Kerajaan Galuh Purba disebut oleh seorang sejarawan Belanda W.J. van der Meulen, SJ dalam bukunya 'Indonesia di Ambang Sejarah' (1988).  Van der Meulen adalah seorang misionaris Katholik, juga pendidik yang berasal dari Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus). Keahlian pendidikannya di bidang filsafat dan sejarah. Ia adalah pengajar di Yayasan Loyola Semarang dan mendidikan Program Studi Sejarah Univesitas Sanata Dharma.

Menurutnya, para pendiri Kerajaan Galuh Purba merupakan pendatang yang berasal dari Kutai, Kalimantan Timur pada zaman pra Hindu atau sebelum terbentuknya Kerajaan Kutai Kertanegara. Mereka masuk melalui Cirebon, lalu berpencar di pedalaman dan mengembangkan peradaban di sekitar Gunung Cermai, Gunung Slamet, dan Lembah Sungai Serayu.

Mereka yang menetap di sekitar Gunung Cermai mengembangkan peradaban Sunda. Sedang yang berada di Gunung Slamet berinteraksi dengan penduduk setempat dan kemudian mendirikan Kerajaan Galuh Purba. Konon, inilah kerajaan yang menjadi induk serta menurunkan para penguasa raja-raja di Jawa.

Galuh Purba tumbuh dan berkembang menjadi kerajaan yang besar dan disegani. Menurut van der Meulen, hingga abad ke-6 M wilayah kekuasaannya cukup luas meliputi daerah Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Kedu, Kulonprogo dan Purwodadi.

Kerajaan itu mengalami pasang surut. Prasasti Bogor menyebut pamor Galuh Purba mengalami penurunan saat Syailendra menunjukkan eksistensi wangsanya. Selain itu, juga berkembang kerajaan dan kadipaten di berbagai pelosok Jawa dengan pemimpin yang sebenarnya masih berkerabat. Semuanya menggunakan nama Galuh. Ada Kerajaan Galuh Rahyang dan Galuh Kalangon yang lokasi di Brebes, ibukota di Medang Pangramesan.

Kemudian, Galuh Lalean di Cilacap dengan ibukota di Medang Kamulan, Galuh Tanduran di Pananjung dengan ibukota di Bagolo, Galuh Kumara lokasi di Tegal dengan ibukota di Medangkamulyan, Galuh Pataka lokasi di Nanggalacah ibukotanya Pataka. Lalu ada Galuh Nagara Tengah di Cineam beribukota Bojonglopang, Galuh Imbanagara di Barunay (Pabuaran), ber ibukota di Imbanagara dan Galuh Kalingga lokasi di Bojong beribukota di Karangkamulyan

Lalu, atas berbagai sebab, Kerajaan Galuh Purba kemudian berpindah ke Kawali (dekat Garut sekarang) dan mengganti namanya menjadi Galuh Kawali.

Pada saat yang sama muncul juga kerajaan-kerajaan yang cukup besar, di timur ada Kerajaan Kalingga sedangkan di wilayah barat berkembang Kerajaan Tarumanegara yang merupakan kelanjutan dari Kerajaan Salakanegara. Ini semakin menggerogoti eksistensi dan wilayah Galuh Purba, bahkan, pada saat Purnawarman menjadi Raja Tarumanegara, kerajaan Galuh Kawali menjadi bawahannya.

Namun saat Purnawarman lengser dan digantikan Raja Candrawarman, pamor Galuh Kawali kembali menanjak. Sampai pemerintahan Raja Tarusbawa Wretikandayun, Raja Galuh Kawali menyetakan kemerdekaanya dari Tarumanegara dan mendapat dukungan dari Kerajaan Kalingga. Lalu kerajaan ini mengubah kembali namanya menjadi Kerajaan Galuh, dengan pusat pemerintahan di Banjar Pataruman. Kerajaan Galuh inilah yang di kemudian hari berkembang menjadi Kerajaan Pajajaran.

Para bangsawan dari Kerajaan Galuh, Kalinga dan Tarumanegara ini kawin-mawin sehingga muncul Dinasti Sanjaya. Hasil perkawinan itulah yang melahirkan raja-raja di Tanah Jawa. Oleh karena itu, bisa dibilang Galuh Purba dari Lereng Gunung Slamet inilah induk dari kerajaan-kerajaan di Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun