Jadi, penanaman Purbalingga tak hanya isapan jempol belaka ya, sebab, di kota itu memang ditemukan banyak benda purbakala... hehe.
Tak heran jika sejak tahun 1981, arkeolog dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional dan Balai Penelitian Arkeologi Yogyakarta sudah mencurahkan perhatian ke Purbalingga. Salah satu arkeolog yang getol melakukan penelitian di Purbalingga adalah Prof. Harry Truman Simanjuntak.
Selama bertahun-tahun, penelitan arkeologi yang difokuskan di wilayah sisi timur Gunung Slamet itu telah menemukan 22 situs bengkel batu prasejarah, 21 punden berundak, 8 menhir, dan 42.000 peralatan batu lainnya. Temuan tersebut berasal dari zaman megalitikum, neolitikum sampai proto sejarah.
Menurut Prof. Truman, sejumlah penemuan puluhan situs purbakala itu merupakan bukti jika Purbalingga dulunya merupakan wilayah hunian dari salah satu manusia purba Ras Austronesia. Manusia Purba diperkirakan itu telah tinggal di Purbalingga sejak sekitar 3.500-an tahun yang lalu. Biasanya, wilayah yang ditinggali berada di perbukitan yang dekat dengan daerah aliran sungai.
Tidak hanya hunian, Prof Truman juga menduga, situs-situs tersebut merupakan bengkel industri purba. Sebab, selain produk-produk yang ditemukan seperti gelang, sisir batu, beliung dan gerabah purba lainnya juga ditemukan peralatan perbengkelan purba seperti batu asah, batu pukul, batu landasan dan lainnya.
Hal itulah yang memperkuat dugaan bahwa situs-situs yang ditemukan merupakan bengkel industri purba. Perkakas yang diproduksi bukan hanya untuk kebutuhan sendiri namun sudah diniagakan ke luar daerah.
Adanya berbagai macam temuan tersebut, sudah sepantasnya para arkeolog memberikan perhatian untuk mengungkap lebih lanjut peradaban purba di Purbalingga.
Keterangan :
Referensi : Buku Altas Pra Sejarah Indonesia
Catatan : Saya nge-vlog amatiran soal Situs Tipar yang bisa disaksikan di link berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=fg9CsqYaEpc&t=7s