Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Tahu "Bengkel" Zaman Batu? Di Sini Tempatnya

18 Februari 2022   23:03 Diperbarui: 18 Februari 2022   23:11 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, penanaman Purbalingga tak hanya isapan jempol belaka ya, sebab, di kota itu memang ditemukan banyak benda purbakala... hehe.

Tak heran jika sejak tahun 1981, arkeolog dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional dan Balai Penelitian Arkeologi Yogyakarta sudah mencurahkan perhatian ke Purbalingga. Salah satu arkeolog yang getol melakukan penelitian di Purbalingga adalah Prof. Harry Truman Simanjuntak.

Selama bertahun-tahun, penelitan arkeologi yang difokuskan di wilayah sisi timur Gunung Slamet itu telah menemukan 22 situs bengkel batu prasejarah, 21 punden berundak, 8 menhir, dan 42.000 peralatan batu lainnya. Temuan tersebut berasal dari zaman megalitikum, neolitikum sampai proto sejarah.

Menurut Prof. Truman, sejumlah penemuan puluhan situs purbakala itu merupakan bukti jika Purbalingga dulunya merupakan wilayah hunian dari salah satu manusia purba Ras Austronesia. Manusia Purba diperkirakan itu telah tinggal di Purbalingga sejak sekitar 3.500-an tahun yang lalu. Biasanya, wilayah yang ditinggali berada di perbukitan yang dekat dengan daerah aliran sungai.

Tidak hanya hunian, Prof Truman juga menduga, situs-situs tersebut merupakan bengkel industri purba. Sebab, selain produk-produk yang ditemukan seperti gelang, sisir batu, beliung dan gerabah purba lainnya juga ditemukan peralatan perbengkelan purba seperti batu asah, batu pukul, batu landasan dan lainnya.

Hal itulah yang memperkuat dugaan bahwa situs-situs yang ditemukan merupakan bengkel industri purba. Perkakas yang diproduksi bukan hanya untuk kebutuhan sendiri namun sudah diniagakan ke luar daerah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Namun, meski temuan benda purbakala melimpah, hingga saat ini belum berhasil ditemukan fosil manusia maupun hewan purba di daerah tersebut. Penyebabnya, karena diduga tanah di Purbalingga terlalu asam, sehingga merusak fosil-fosil.

Adanya berbagai macam temuan tersebut, sudah sepantasnya para arkeolog memberikan perhatian untuk mengungkap lebih lanjut peradaban purba di Purbalingga.

Keterangan :

Referensi : Buku Altas Pra Sejarah Indonesia

Catatan : Saya nge-vlog amatiran soal Situs Tipar yang bisa disaksikan di link berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=fg9CsqYaEpc&t=7s

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun