Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Calon Arang dan Pagebluk Corona

5 Juli 2021   14:00 Diperbarui: 5 Juli 2021   15:17 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erlangga juga berpikir keras untuk mencari obat penangkal. Satu-satunya cara, Calon Arang harus ditangkap. Sebagai penyebar, Ia pasti punya penawarnya.

Prajurit terbaik dikerahkan untuk meringkus dukun cantik tapi berkemampuan 'nggegirisi' itu. Apa mau dikata, mereka semua kalah sakti dengan Calon Arang, pulang tinggal nama.

Akhrinya, untuk memupus pagebluk sekaligus menaklukan janda sakti itu, Erlangga meminta bantuan Empu Barada, seorang resi sakti dan linuwih. Empu Barada yang sudah terlalu tuwir  lalu mengutus murid andalannya bernama Bahula.

Empu Barada ini cerdik, otaknya cemerlang. Ia atur strategi jitu menghadapi Calon Arang. Kebetulan, Bahula muridnya itu tamvan dan gagah. Wajahnya rupawan, badannya atletis. Dadanya bidang dan perutnya sixpack gitu.. maka, langkah pertama disuruhnya Bahula untuk memikat Ratna Mangali, anak gadis semata wayang Calon Arang.

Pas dengan dugaan dan strategi Barada, Ratna Mangali gadis yang minim pengalaman asmara termehek-mehek sama Bahula yang ganteng plus jago menggombal. Singkat kata, sepakat untuk kimpoi lah mereka.

Sebelum kawin, Bahula dan Mangali menghadap Calon Arang mohon restu. Sebagai ibu, hati Calon Arang pun tersentuh dan luluh. Sebelum pesta kawinan, Ia keluarkan obat penawar, mantra pagebluk ditarik. Pandemi pun berakhir, Daha kembali aman.

 

Namun, ancaman belumlah sirna, Calon Arang masih punya buku primbon tenung yang sewaktu-waktu bisa dipakai membuat malapetaka lagi kalau doi lagi sensi. Gaswat kan!? Maka, tugas baru diberikan ke Bahula : Buku Tenung itu kudu dimusnahkan tanpa sisa.

Bahula lagi-lagi memanfaatkan Mangali untuk menyelesaikan misi berat itu. Ia nurut dong sama suami sehingga dicurinya buku itu dari perpustakaan ibunya. Berhasil! Buku itu pun diserahkan Bahula dan lalu dimusnahkan.

Setelah tahu ulah menantu dibantu anaknya sendiri, Calon Arang murka. "Sompret, menantu kurang ajar, sudah gue kasih kawin sama anak gue, loe manfaatin anak gue buat nyuri buku tenung gue yang paling berharga, sialan loe ya!?," katanya sambil ambil sapu untuk menggebuk Bahula.

Akan tetapi tanpa buku saktinya, Calon Arang hanyalah ibu-ibu biasa yang sukanya ngomel-ngomel kalau lagi sendi. Ia kewalahan menghadapi Bahula plus gurunya Empu Barada yang juga turun tangan. Akhirnya, Calon Arang berhasil dikalahkan. Ia pun binasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun