Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

5 Pujian dan Kritik atas Film Wiro Sableng

7 September 2018   13:40 Diperbarui: 7 September 2018   13:56 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiro di Game Arena of Valor (kincir.com)

Pukulan pendekar sableng itu juga bukan hanya Pukulan Matahari, macam-macam lah, ada pukulan angin puyuh, benteng topan melanda samudra, segulung ombak menerpa karang, tameng sakti menerpa hujan sampai pukulan angin berhembus tindih menindih. 

Itu baru beberapa yang diajarin oleh Eyang Sinto Gendeng belum guru-guru yang lain seperti Kakek Segala Tahu, Tua Gila dari Andalas dan guru-guru lainnya. Nah, jurus dan pukulan itu hampir tak kelihatan dalam film. Wiro bertarung ya tarung doang tanpa kita tahu pakai jurus atau pukulan apa, pun jurus-jurus yang digelar musuhnya.

Kedua, kostum dan pernak perniknya. Kece siih, tapi lebay dan gak pas sama deskripsi di novel. Demi apa coba Bidadari Angin Timur kok bajunya kayak Elsa Frozen, cantik cuma bukan ajang peragaan busana woy! Lalu kostum Rara Murni kayak pesilat kungfu, Rana Weleng mirip temenya Wong Fei Hung dan kostum aneh dan gak pas lainnya. Yaa, bagus sih kostumnya tapi ya itu lebih cocok buat Jember Fashion Carnival... Hehe.

Kostumnya Kece Sihh... tapiii... (grid.id)
Kostumnya Kece Sihh... tapiii... (grid.id)
Ketiga, Sang Sutradara tidak banyak menjelaskan tokoh-tokoh yang terlibat. Contoh, Marcella Zalianty yang udah dibayar mahal-mahal cuma jadi pajangan tanpa sepatah katapun ngomong. Padahal dia berperan sebagai Permaisuri Raja Kamandaka yang anak sama adik iparnya lagi diculik dan suaminya mau dikudeta. Pendekar-pendekar golongan hitam di sekeliling Mahisa Birawa yang jumlahnya bejibun juga kagak diterangin siapa mereka darimana dan ngapain gabung sama 'Geng Makar' itu. 

Sepertinya, hanya Kaligundil dan Empat Brewok yang cukup dikenalkan. Selebihnya, macam figuran, padahal porsi mereka ditampilkan cukup besar. Kalau saya si bisa menebak ya ada Bagaspati yang kostumnya dibuat kayak bajak laut dari Madura, ada Pendekar Pemetik Bunga yang ganteng tapi kemayu dan ada Kala Hijau bersaudara.

Keempat, film itu juga minim konteks. Misal, sampai akhir tidak dijelaskan kenapa Werku Alit adik raja kongkalikong sama Panglima Kalasrenggi dan bisa kenalan sama gengnya Mahisa Birawa bahu membahu mengkudeta Raja Kamandaka. Padahal itu adalah cerita utamanya yang menjadi benang merah sepanjang film tapi agak abai untuk dijelaskan.

Ini yang terakhir, kelima, banyak adegan absurd. Masa ya, hiburan yang ditampilkan saat Werku Alit pesta pora adalah Tari Topeng Betawi!? Berkreasi si boleh aja sob tapi jangan ngawur lah. 

Satu lagi yang gue kaga ngarti dan absurd banget dah, tiba-tiba Bagaspati salah seorang anak buah Mahisa Birawa yang lagi-lagi kurang dijelaskan siapa dia, punya pistol??!! Iya, pistol, jadi pas berantem sama Bujang Gila Tapak Sakti senjatanya cambuk sama pistollll. Padahal, doi diperankan oleh Cecep Arif Rahman salah Maestro Silat lhooo.. Masa gitu siih?

Ya, saya paham jika adaptasi novel tidak harus sama, boleh-boleh saja berkreasi tapi ya jangan melenceng jauh banget, benang merahnya juga jelas dan kontekstual plus tokoh-tokohnya juga kasih porsi dan latar belakang yang pas. Itulah lima kritik dari penggemar Wiro Sableng. Ini bentuk kecintaan lho, jangan baper yaa. Semoga berikutnya lebih baik. Saya tunggu sekuelnya : Crazy Wiro, Dragon Axe Warrior 212.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun