Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nasihat dari Via Vallen: Pikir Keri!

10 Januari 2018   16:46 Diperbarui: 11 Januari 2018   02:20 12131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Via Vallen ( sumber : www.viavallen.com)

Pikir belakangan, yang penting action dulu, resiko pikir berikutnya. Nggak usah banyak pertimbangan, gerak cepat saja. Ambil keputusan, laksanakan. Ada kendala dan rintangan di depan yaa dihadapi sambil jalan. Bras bres, rawe-rawe rantas malang malang putung.

Itulah pesan tersirat dari lagu terbaru Via Vallen 'Pikir Keri'. Lagu ini asik berat coy, easy listening, tentu saja goyangable. Lalu, seperti layaknya lagu dangdut koplo lainnya, meski terkesan hokya-hokya doang, tetap sarat makna dan tepat memotret fenomena sosial.

Kali ini sang pencipta lagu, Mas Andi Mbedhol, memberikan kritik tajam teruntuk para laki-laki PHP, Pemberi Harapan Palsu. Pria klemar-klemer yang peragu bin lambat ambil keputusan. Mudah memberi harapan namun susah memberi kepastian, sukanya mengantung perasaan. Sok gagah dan jantan tapi jiper diminta membawa orang tua untuk datang melamar.

Yen kowe gelem tak sayang
Ya ojo mbok gawe bimbang
Rasah kakean alesan

Daaan, Via Vallen yang menggemaskan itu membawakannya lagunya dengan pas. Pesannya semakin mengena : "Gak usah, banyak bacot lu!", intinya begitu. Perhatikan lirik berikutnya:

Iki ati du parkiran maju mundur ra karuan
Iki ati du layangan tarik ulur sembarangan
Naning tresno iki udu es teh plastikan

Sing mbok cantelke lalu engkau tinggalkan
Janjimu koyo mendung di tunggu ora udan
Tresnaku kesandung aku jebul kapusan

Dengerin tuh Sob dan resapi kata-kata mutiara dalam lagu yang dinyanyikan dengan suara manja Via diatas.

Hati bukan parkiran. Kanan kiri, kanan kiri, yak, banting setir dikit, bruk! Apalagi layangan. Tarik sana, tarik sini, kesangkut, putus dah. Cinta juga bukan es teh plastikan, diisep, manisnya ilang, tinggal es batu, lalu buang.

Jadi, wahai anak muda, kalau udah mantap ya takis aja bro. Gak usah tunggu lama. Giliran diambil orang mewek juga ntar lo. Kasian juga anak orang, lu grapa grepe doang, disahkan lah.. haha. (Kenapa gua ngakak, soalnya itu juga pesen sok bijak aja, aselik, dan pas banget buat aye juga waktu masih muda dulu sebenarnya.. wkwk).

Asiknya nih, lagu ini juga memberi solusi dan nasihat sekelas Mario Teguh lho bro. Jadi kalau ente denger lagu jangan cuma digoyangin aja sih, sekali-kali ambilah ibrohnya. Yuks..

Jodo bakal tekan ora bakal kijolan
Nek bojo yo mantenan nek ora tep syukuran
Nek iki pancen dalane tak tompo opo anane
Gusti niku mboten sare kowe kui seng jengkelke

Dalam sebuah hubungan itu jangan dibawa terlalu serius, woles woles baby. Jodoh itu nggak bakal ketuker. Kalau nanti jodoh ya jadilah penganten, kalau ndak ya tetaplah bersyukur. Hadapilah yang sudah digariskan buatmu. Allah itu tidak tidur kawan, kamu aja yang suka rese.

Abot dirasakne rakuat dibecakne
Rasah dipiker mbok miker seng liyane
Tresnoku seng gede mbok prekne
Mbok golek liyane seng nompo opo anane

Mending nyicel motor podo mumete
Naning ono hasile ketimbang miker kue

Kalau masih kuat, meski berat, perjuangkan. Kalau tidak kuat ya dinaikan becak, apa angkot, atau kirim lewat jasa penitipan kilat. Gak usah dipikir keras-keras sampat stres, kalau tidak selesai ya tinggal, pikir hal lain yang lebih penting. Jikalau cintamu begitu besar kepada seseorang dan diabaikan, ya sabar, carilah yang lain yang mau menerimamu apa adanya bukan adanya apa. Daripada dipikir terus mending mikir nyicil motor, sama-sama bikin pusing kalau jatuh tempo, tapi kan nyicil motor dapat motor minimal merasakan naik motor sebelum dicabut. Nah, kalau mumet mikirin cinta lama-lama gila.. haha

Piker keri piker keri ketimbang loro ati

Pikir belakangan saja, selow, jalani yang ada, mengalir seperti air, ngapain dipikir keras-keras dan dijalani kalau ujung-ujungnya sakit hati.

*) Disclaimer: Dulu aku lebih Nellamania, sekarang Vianisty. Bebas-bebas aja lah. Udah deklarasi saja bisa mundur dan alihkan dukungan kok.. hihi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun