[caption caption="Kasawan Riparian Sungai Serayu (Foto : Tim Ekspedisi Serayu 2015/Igoen)"][/caption]
Kawasan riparian atau tepian Sungai Serayu memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Hal itu merupakan potensi yang luar biasa, salah satunya bagi dunia medis. Pasalnya, vegetasi yang tumbuh di sepanjang tepian sungai itu ternyata banyak yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tim Ekspedisi Sungai Serayu 2015 mengidentifikasi berbagai macam tumbuhan berkhasiat obat pada ekspedisi yang dilaksanakan 28 Juli-10 Agustus 2015 lalu.
Wilayah riparian (berasal dari Bahasa Latin yaitu, ripa yang berarti tepian sungai) merupakan wilayah peralihan antara sungai dengan daratan dikenal memiliki kekayaan tetumbuhan tinggi, terutama tumbuhan yang mudah beradaptasi dengan perairan. Ragam tetumbuhan yang tumbuh di wilayah tersebut kemudian dikenal sebagai vegetasi riparian. Wilayah riparian pada hulu Sungai Serayu kebanyakan ditumbuhi tumbuhan bawah seperti, semak belukar dan perdu, dengan sedikit pohon. Hal ini terjadi karena wilayah hulu lahannya berupa lereng-lereng dan tebing yang cukup terjal. Tiba di daerah yang lebih datar, aliran sungai mulai melambat dan melebar, zona riparian di daerah ini sudah banyak pohon-pohon besar dan tinggi.
Tumbuhan riparian Sungai Serayu yang memiliki khasiat misalnya, daun dan akar sembung (Blumea balsamifera) terbukti ampuh untuk mengobati penyakit reumatik, nyeri haid, influenza, kembung, masuk angin, diare, sakit tulang, cacingan, kurang nafsu makan, demam dan sesak nafas, sariawan hingga kencing manis. Herba ini juga berkhasiat untuk pengobatan luar seperti pada luka lebam, bisul, koreng, dan kulit gatal-gatal.daun . Kemudian ada daun tempuyung (Sonchus arvensis) atau yang dikenal sebagai juga lobak air sudah dikenal sejak jaman dahulu karena kahasiatnya sebagai peluruh batu ginjal. Tumbuhan ini mengandung flavonoida, kalium, silica, alfalaktuserol, manitol dan batalaktuserol yang membantu menyembuhkan panas tinggi, peluruh kencing, menghempiskan bengkak, radang payudara, wasir, darah tinggi, dan asam urat..
Ada juga alang-alang yang akarnya dikenal luas mengandung zat antipiretik yang dapat menurunkan panas dan memiliki sifat diuretic yang meluruhkan kemih dan dapat menghilangkan rasa haus. Kulit kayu dan akar tumbuhan pulai/pule (Alstonia scholaris) bisa menjadi obat demam, malaria, batuk, diare, kencing manis, wasir, bisul, beri-beri, borok, rematik dan lainnya. Tumbuhan tembelekan (Lantana camara) juga dikenal memiliki efek farmakologis pada akar. daun dan bunganya seperti untuk penurun panas (antipiretik), penawar racun (antitoksik), penghilang rasa sakit (analgesik), menghentikan pendarahan (hemostatik). Daunya berkhasiat antitoksik, menghilangkan pembengkakan (antiswelling), perangsang muntah (emetikum).
Berbagai macam penyakit juga dapat disembuhkan oleh daun jelatang (Urtica dioca). Daun yang gatal jika terkena kulit itu ternyata bisa mengobati anemia, artritis, gout, sakit otot, nyeri sendi, rhinitis alergi, infeksi saluran kencing, gigitan serangga dan tendonitis. Ciplukan (Physalis angulata) yang banyak ditemukan tumbuh liar di zona riparian Sungai Serayu juga memiliki berbagai khasiat karena tanaman ini memiliki fungsi antibakteri, anti aflamasi, analgesik, imunosupresan, antioksidan, sitotoksik, meredakan batuk, antivirus, menetralkan racun dan anti hiperglikemi. Daun bandotan (Ageratum conyzoides) merupakan obat luka yang ampuh dan murah digunakan, cukup dengan cara meremas-remas dan menempelkanya pada luka. Rebusan dari daun yang berbau seperti kambing tua itu juga bisa digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk obat demam; ekstraknya dapat diminum untuk sakit perut, penyembuhan luka, dan untuk menyembuhkan patah tulang.
Ada lagi daun pegagan (Centella asiatica) yang dikena jugal cowakan atau.pane gowang memiliki manfaat medis luar biasa. Zat dari tumbuhan itu memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Zat saponin yang ada pada tumbuhan yang sering dimanfaatkan untuk lalapan itu juga bisa menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan sehingga menghambat terjadinya keloid. Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian medis dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah dengan penurunan yang tidak drastic sehingga cocok untuk penderita usia lanjut.
Herba berkhasiat lainnya yaitu kecubung gunung (yang bisa mengobati encok, rematik, asma, sembelit bengkak. Tumbuhan ranti (Solanum nigrum) juga ketahui memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan. Ranti mengandung bahan sebagai antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea dan disuria. kemudian buah dan jusnya dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam sedangkan tunasnya dapat digunakan untuk penyakit kulit. Bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol. Daunnya yang di jus digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit telinga juga memiliki efek sedative (menenangkan), diuretic (memperlancar) air seni, dan ekspektoran (mengencerkan dahak). Buahnya yang biasa dijadikan lalapan juga ternyata memiliki manfaat sebagai tonic, diuretic, obat anti bakteri dan anti kanker serta getahnya bisa untuk obat kulit dan kutilan.
[caption caption="Vegetasi Riparian Sungai Serayu (Tim Ekspedisi Serayu 2015/Igoen)"]
Selain itu banyak tumbuhan bawah lainnya yang berupa semak dan perdu yang ditemukan di zona riparian Sungai Serayu. Manfaat dari tumbuhan tersebut pun bermacam, selain untuk medis ada yang bisa untuk bahan baku kerajinan seperti bambu dan pandan, tanaman hias dari kelompok epifit, paku dan caladium, sambung rambat yang bisa dimanfaatkan untuk bioherbisida, pakis yang bisa dimanfaatkan untuk sayuran dan lain sebagainya.
Tumbuhan tersebut diantaranya kelompok pandan-pandanan seperti pandan duri (Pandanus tectorius), kelompok palem-paleman seperti palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), bermacam jenis keladi (caladium sp), keluarga bayam seperti bayam duri (Amaranthus spinosus), Kemudian ada jenis paku-pakuan dan dan epifit seperti, Heterogonium sp, paku sayur (Diplazium esculentum), paku pohon (Dicksonia antartica), paku tanduk rusa (Platycerium sp), kadaka/ paku sarang burung (Asplenium nidus).
Tumbuhan bawah lainnya ada bambu air (Equisetum hyemale), arbei hutan (Rubus fraxinifolius), bunga kuning (Wedelia trilobata), bunga daisy (Bellis perennis), putri malu (Mimosa pudica), edelweiss (Lentopodium alpinum), Asystasia gangetica, sengketan (Achyranthes aspera), bunga hari (Commelina sp), glempangan (Eupatorium odoratum), teki (Cyperus sp), Medinella sp., sembung rambat (Mikania micrantha), sidagori (Sida acuta), rumput gajah (Pennisetum purpureum), gletang (Synedrella nodiflora), sirih-sirihan (Piper aduncum), si peri (Fuchsia regia), sangitan (Sambucus javanicus),mangkokan (Polyscia scutellaria), kembang sepatu (Hibiscus sp), dadap (Erythrina litosperma).
Sementara tumbuhan alami berupa pohon yang ditemukan di zona riparian Sungai Serayu, yaitu, kaliandra (Calliandra colothyrsus), keluarga beringin seperti Ficus benjamina, loa/elo (Ficus racemosa) dan awar-awar (Ficus septica), benda (artocarpus elasticus), kemlandingan (Leucaena leucocephala), johar (Cassia siamea), ketapang (Terminalia catappa), mara (Macaranga sp), aren (Arenga pinnata), pinang/jambe (Areca catechu), kedawung (Parkia roxburghii), kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum), waru (Hibiscus tillaceus), turi (Sesbania glandiflora), kluwek (Pangium edule), srikaya (Anona squamosa), sirsak (Anona muricata), mengkudu/pace (Morinda citrifolia), matoa (Pometia pinnata), puspa (Schima walichii), pisang klutuk (Musa balbisina), salam (Syzygium polyanthum), suren (Toona sureni), pala (Myristica fragrans), pule (Alstonia scholaris). Ada juga berbagai jenis bambu seperti bambu (Bambosa vulgaris), bambu cendani (Phyllostachyis aurea), bambu petung (Dendrocalamus asper), dan bambu apus (Gigantochloa apus).
Gunanto Eko Saputro, S.Hut, M.Si
Koordinator Bidang Flora dan Fauna, Ekspedisi Serayu 2015
Â
referensi khasiat tumbuhan obat dari :
http://www.khasiattumbuhan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H