[caption id="attachment_303233" align="aligncenter" width="300" caption="Wanita Bersuami Lebih Menarik (www.femina.co.id)"][/caption] Tulisan ini saya tujukan untuk merespon tulisan idola saya di dunia kompasiana, Tante Ellen Maringka yang berjudul ‘Mengapa Pria Beristri Pada Seksi, Mbak?’. Tulisan karya tante asal Manado itu seperti biasa memang laksana gula bagi semut, selalu dikerubuti pembaca. Admin kompasiana pun tak kuasa menolak pesonanya dan mengganjar tulisanya dengan TA.
Menurut saya, tante Ellen inilah tipe wanita ‘seksi’ sebenarnya, cantik dan cerdas. Dari profil picture dan tulisanya saja saya sudah bisa ‘jatuh hati’ dibuatnya. Tenang tante, mengagumi bukan berarti ingin memiliki lho...
Saya pun tak ragu untuk setuju dengan pendapat Pakde Kartono, salah satu pengagum Tante Ellen juga, yang dituangkanya dalam tulisan khusus untuk wanita ‘seksi’ itu dengan judul ‘Kepada Ellen Maringka (Kompasianer Hebat)’. Pasalnya, tulisanya tante itu memang inspiratif, bernas dan mampu ‘merangsang’ orang untuk membacanya sampai habis, merespon dan turut menulis. Saya pun ketularan ‘Virus Ellen’, tulisan ini buahnya. Yaah, syukur-syukur ketularan jadi TA juga.
Ok, kembali ke lap top.
Mengapa pria beristri lebih seksi?. Jawabanya sudah ada di tulisan Tante Seksi itu. Tulisan itu ditujukan untuk para wanita single agar tak mudah tergoda dengan pria beristri yang sering kali dinilai lebih seksi dari pada bujangan. Nah, saya mencoba membuat tulisan dari sudut pandang sebaliknya, sudut pandang pria atas wanita.
Menurut analisis saya, berdasarkan pengalaman pribadi dan survey kecil-kecilan, para pria lajang, yang sudah beristri atau duda seringkali menggangap wanita bersuami atau pernah bersuami lebih seksi dibandingkan dengan perawan ting-ting atau bahkan gadis-gadis ABG yang meminjam istilah Pakde Kartono kinyis-kinyis matang manggis.
Kesimpulanya, para pria banyak yang menilai bahwa wanita bersuami atau pernah bersuami (baca : janda) memang memiliki daya tarik tersendiri. Alasanya :
1.Wanita Bersuami Merasa Lebih Utuh dan Percaya Diri
Suatu hari saya berbincang dengan teman dekat saya, wanita bersuami, via fesbuk. (Pria beristri boleh juga kan berteman dengan wanita bersuami.. hehe). Obrolanya ngalor-ngidul sampai pada topik itu. Saya yang baru mau dua tahun menikah masih tergolong rookie dalam dunia rumah tangga, merasa kok istri saya setelah punya anak malah ‘lebih hebat’ yah?.
Apa rahasianya ataukah hanya perasaan saya saja atau para lelaki lain juga merasakanya? Saya lalu sampaikan pertanyaan itu ke teman dekat saya itu yang sudah bersuami dan berpengalaman sebagai second opinion atas jawaban dari pertanyaan sama yang disampaikan kepada istri saya.
Soalnya, sebelumnya saya khawatir, jangan-jangan setelah melahirkan istri saya jadi tidak bisa merawat badan karena sibuk urus anak (istri saya berhenti kerja dan tidak mau menggunakan jasa baby sitter), performanya akan jauh berkurang dan suami juga dilupakan. Ternyata perkiraan saya meleset. Istri saya justru lebih percaya diri dan performanya malah tambah hebat.
Apa rahasianya? Istri dan teman saya yang sudah bersuami itu menjawab. “Setelah menikah dan punya anak, wanita itu merasa lebih ‘utuh’ dan percaya diri,” katanya. Mereka merasa sudah menjadi ‘wanita’ sesungguhnya, wanita yang punya anak dan suami sehingga kepercayaan diri meningkat. Dampaknya, kepedean itu pun mendongkrak pesona juga performa.
Kalau dulu masih pacaran malu-malu. Setelah sah, mereka mengebu-gebu. Kalau dulu pacaran ngumpet-ngumpet, sekarang tak mengenal takut. Dulu monoton, sekarang jago bermanuver. Dulu itu-tu saja sekarang banyak variasinya.
2.Berpengalaman
Wanita bersuami atau pernah bersuami sudah dipastikan lebih berpengalaman. Ya iyalah, nenek-nenek juga tahu.
Nah, para pria, terutama brondong menggangap itu daya tarik tersendiri bagi mereka. Pengalaman akan menempa mereka untuk memancarkan daya tarik atau sex appeal yang dimilikinya. Entah dengan dandan, cara membawa diri atau tingkah lakunya.
“Gemiyen Si Juminten pas SMA ujarku lah biasa baen. Siki mbarang wis mbojo lah jen moblong-moblong temen, (Dulu Si Juminten, waktu SMA kelihatanya biasa saja, sekarang sudah menikah kok kelihatan cantik bener)” kata-kata itu seringkali saya dengar atau saya lontarkan dalam bincang-bincang pria di warung jahe susu di Purbalingga.
Apalagi wanita yang masih muda dan pernah bersuami. Status ‘janda’ malah kadang menjadi daya tarik tersendiri.
Ming semarang mas, tuku gelang opo anting-anting. Jo sumelang yo ben randa dijamin kempling. (Ke Semarang, beli gelang apa anting-anting. Jangan khawatir meski randa dijamin kempling).Kempling mas kempling… hihi
Sebuah penelitian yang saya baca menyebutkan, pengalaman seksual sebelumnya dan status janda membuat hormone seksual meningkat yang akan menyebabkan daya tarik meningkat, otomatis pria pun mudah terpikat.
3.Mapan
Alasan yang berlaku untuk pria beristri juga berlaku untuk wanita bersuami. Mapan menjadikan seorang wanita bersuami lebih leluasa mematut-matut diri. Perawatan tubuh, pergi ke salon, kosmetik, baju-baju menarik, bermacam perhiasaan bisa dibeli dengan kartu kredit platinum suami atau dari pembagian harta gono-gini. Semuanya itu bisa mendongkrak penampilan 100-1.000 persen.
Daya tarik wanita bertubuh singset hasil rutin aerobic dan paket perawatan mahal tentu tak kalah menggiurkan dibanding ranumnya gadis-gadis SMA bukan?. Apalagi wanita berpengalaman. Ah, abege tahu apa soal ranjang!
Lalu bagaimana kalau jatuh cinta kepada wanita bersuami?
Berpedomanlah pada peribahasa ini, ‘mencintai tak berarti memiliki’, apalagi sekedar mengagumi. Hati-hati main api dengan wanita bersuami.
Buat yang lajang. Cintai dan manjakan pasangan anda sekarang ini. Jadikan pacaran sebagai ajang latihan. Toh nanti jika dia sudah beristri akan menjadi wanita perpengalaman juga kan? Untuk yang sudah beristri tetapi masih melirik wanita bersuami ya mawas dirilah. Ingat wanita itu punya suami. Bisa berabe akibatnya jika main api. Kalau kita ingin istri kita tetap mempesona dan performanya tetap luar biasa di ranjang. Ya manjakan dia. Kalau tidak dengan kartu kredit platinum seperti suami Tante Ellen, ya dengan perhatian dan kasih sayang.
Biarkan wanita percaya diri dan menjadi wanita yang 'utuh'. Beri suasana yang kondusif agar wanita bisa memaksimalkan potensinya dan memancarkan daya tariknya. Toh kita juga yang akan merasakan manfaatnya...
Salam dari Purbalingga
