Usai menjelajahi Chi Chi Tunnels, kami minta ke Jackie untuk di-drop di restoran halal dan enak di daerah Pham Ngu Lao. Jackie menurunkan kami di sebuah restoran India. Hmmh, rasanya tidak mengecewakan dan harganya pun bersahabat... Perut terisi, tenaga kembali dan waktu masih sore. Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mengelilingi Ho Chi Minh City (HCMC).
Berbekal peta, kami memulai perjalanan. Langkah kaki mengarah ke Ben Than Market..Ah,beruntung di HCMC banyak sekali taman sehingga perjalanan kami tak terlalu melelahkan meskipun cuaca terik.. Setelah melewati taman yang ada patung Tran Nguyen Han berkendara kuda, sampailah di Ben Than. Karena baru awal perjalanan, kami memutuskan untuk tidak membeli oleh-oleh terlebih dahulu... Jadi, hanya sekedar melihat-lihat di situ. Cukup...
Uniknya Wayang Air Vietnam
Perjalanan kami lanjutkan ke tempat pertunjukan water puppet (wayang air), kesenian khas Vietnam. Teater Golden Dragon Water Puppet letaknya disamping Labour Cultural House, 55B Nguyen Thi Minh Khai. Dari Ben Than, perjalanan kira-kira memakan waktu 20 menit jalan kaki. Tenang, jalannya melewati taman lagi kok, yaitu, Tai Dan Park yang rindang dan artistik. So, tidak usah takut panas, hanya perlu hati-hati kalau menyeberang jalan, lalu lintas di HCMC sangat ruwet, padet dan njlimet. Sampai di tempat, kami langsung membeli tiket seharga VND 80.000. Pertunjukan digelar tiga waktu, pilihannya pukul 17.00, 18.30 atau 20.00 dan kami memilih yang paling awal. Pintu dibuka 15 menit sebelumnya, usai membayar tiket kami segera masuk ruangan 'bioskop' berkapasitas sekitar 200 orang dipandu dua orang petugas dengan baju khas Vietnam sampai ke tempat duduk.
(Water Puppet dalam Bahasa Vietnam disebut 'mua roi nuoc' artinya boneka yang menari di atas air. Sesuai dengan namanya, pertunjukan wayang boneka itu dilakukan di atas kolam. Pada tepi kolam, kanan dan kirinya, diapit pemain musik dan penyanyi pengiring (sinden). Pemain musik juga merangkap narator yang berganti-ganti setiap babak).
Lima menit sebelum bertunjukan, alarm berbunyi. Tenang, itu bukan kebakaran tetapi tanda pertunjukan akan segera dimulai. Lampu dimatikan,layar pun terbuka dannnnn show dimulai... Pertunjukan dibagi menjadi kira-kira 15 babak. Setiap babaknya itu menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat Vietnam, ya mirip-mirip kehidupan di pedesaan Indonesia lah. Ada bertani,beternak dan tentu saja penuh dengan mitos-mitos.Â
Semua dialog dan nyanyian disajikan dalam bahasa Vietnam, saya hanya bisa mengira-ngira apa yang mereka pertunjukan. Pokoknya dalam pertunjukan itu ada cerita tentang kegiatan bercocok tanam, tarian naga, bocah kecil bermain di atas kerbau dengan seruling, menangkap kodok, pasangan bebek dan anak-anaknya, menangkap ikan, tarian singa, tarian burung phoenix, Raja Le Loi dalam perjalanan perah, anak-anak bermain di air, balap perahu, unicorn bermain bola, tarian peri-peri cantik, dan tarian empat binatang suci.Â
Meskipun saya kurang mengerti, tapi saya cukup menikmati pertunjukan itu..kadang kami juga tertawa dengan tingkah boneka-boneka itu. Yang saya kagumi adalah teknik permainan mereka.Boneka bisa bergerak bebas dari di atas air,ada efek asap, naga menyemburkan api, anak kecil berjumpalitan, musang yang bisa memanjat pohon dan peri yang menari-nari dengan cantiknya di atas kolam.Â