Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Vietnam Trip : Menjelajahi Ho Chi Minh City a.k.a Saigon

24 Agustus 2013   12:17 Diperbarui: 19 Januari 2024   11:14 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ke Chu Chi, kamu akan Paham Film Rambo Itu Boong

Menyusuri terowongan itu, anda harus jongkok. Pada beberapa tempat bahkan harus merayap. Terowongan memang dipersiapkan untuk bergerilya dalam jangka waktu lama. Chu Chi Tunnel memiliki panjang kurang lebih 200 km dan dibuat bertingkat 3 sehingga total sekitar 600 km. Mereka juga membuat ruang rapat, tempat pembuatan senjata, lorong jebakan, rumah sakit, tempat bersalin dan dapur. Semuanya di-setting sedemikian rupa sehingga meskipun hutan di atasnya sudah gundul karena Bom Napalm, terowongan mereka tetap sukar dideteksi Pasukan Amerika.

Untuk sirkulasi udara mereka menggunakan bambu yang disalurkan ke terowongan. Di permukaan ditutupi tumpukan batu dan di sekitarnya ditaburi bubuk merica sehingga, ketika anjing pelacak didatangkan, lubang persembunyian mereka tetap tidak terdeteksi. Untuk dapur, pembuangan asapnya dibuat bertingkat-tingkat sehingga ketika keluar sudah sangat minim. Meskipun terlihat oleh pesawat pengebom Amerika, pintu keluar asap dibuat cukup jauh dari lubang persembunyian sehingga bom luput dari sasarannya. 

Untuk sirkulasi air, mereka membuat saluran yang dialirakan langsung ke Sungai Saigon. Saluran itu juga bisa dibuat untuk serangan mendadak karena terhubung langsung ke bagian sungai yang berada di belakang markas tentara amerika. 

Oh ya, terowongan sengaja dibuat sangat sempit karena pasukan vietkong rata-rata memiliki tubuh kecil-kecil. Jackie menyebutkan bobot tentara vietkong rata-rata 50 kg untuk laki-laki dan 40 kg untuk perempuan. Vietkong juga banyak menyertakan remaja dan anak-anak menjadi pasukan mereka. Tentu saja pasukan Amerika yang rata-rata memiliki tubuh yang besar akan sangat kesulitan untuk mengejar pasukan Vietkong di dalam lorong. 

Bersama Jackie Makan di Chu Chi (Dok Pribadi)
Bersama Jackie Makan di Chu Chi (Dok Pribadi)

Untuk makanan, Vietkong juga memiliki cara untuk mengawetkan makanan dan membuatnya menjadi instan. Beras mereka olah menjadi 'rice paper' yang dibentuk tipis-tipis dan dikeringkan. Vietkong juga mengolah beras menjadi minuman beralkohol dengan kadar sampai 40 persen. Kami diajak menyaksikan bagaimana pembuatan penganan tersebut yang diperagakan perempuan cantik mengenakan baju khas vietkong. Kalau mau, rice paper dan minuman tersebut bisa dibeli sebagai buath tangan. 

Kemudian, kami juga disuguhi makanan Vietkong yang lain, yaitu, rebusan singkong yang disajikan dengan kacang tumbuk dan gula. Tak lupa secawan teh vietnam sebagai teman. Kami berlima, beserta Jakcie pun bersulang di tempat tersebut. 

Setelah menyusuri Chu Chi, saya jadi membayangkan betapa heroiknya Pasukan Vietkong dan betapa bohongnya Film Rambo. 

Menurut Jackie, lebih dari 18.000 pasukan yang bertahan hidup di Chu Chi. Selesai perang, hanya sekitar 6000 orang yang bertahan hidup. Pengunjung juga bisa menjajal aneka senapan. Tak perlu membeli tiket lagi, cukup beli peluru seharga US$ 1 per butir. Jenis-jenis senapan laras panjang yang digunakan adalah AK 47 dan M 16. Kalau bisa menembak tepat di sasaran akan dapat hadiah berupa topi, kaus dan sebagainya. Saya tidak mencoba permainan ini karena dari jarak sekitar 50 meter saja telinga saya sudah berasa tuli..hehe. 

Secara umum, perjalanan ke Cu Chi Tunnels saya rasakan sebagai perjalanan yang aneh tapi menyenangkan dan pengalaman yang cukup emosional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun