Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

(Mahabarata) : Madri dan Rasanya Dimadu

29 April 2014   07:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba Pandu roboh! Seketika itu juga, Ia menghembuskan nafas terakhirnya ketika tengah menjemput kenikmatan asmara dengan Madri. Pantangan telah dilanggar dan kutukan yang dilontarkan resi sakti yang dulu dibunuhnya pun menjadi nyata. Pandu meninggal dunia.

Madri tentu saja sangat sedih. Ia merasa bahwa dirinyalah yang menjadi penyebab kematian suaminya. Ia yang menggoda dan tak kuasa menolak hasrat suaminya itu. Singkat cerita, Madri pun bunuh diri menyusul suaminya. Dalam buku mahabarata yang pernah saya baca dulu, Madri mati dengan cara menceburkan diri ke dalam api pembakaran jenasah suaminya. Namun dalam kisah di Serial Mahabarata ANTV, Madri mati begitu saja setelah menangis di hadapan Kunti dan mendahului Kunti yang juga ingin bunuh diri.

“itu Hak ku (untuk bunuh diri menyusul suaminya),” kata Kunti namun ketika kunti membalikan badan, Madri telah terkulai meninggal dunia.

Sebelum meninggal dunia, Madri berpesan kepada Kunti, agar ia merawat  seperti anak kandungnya sendiri. Jadilah Kunti menjadi ibu tunggal bagi Pandawa Lima. Yah, nasib istri tua yang setia nan sengsara harus diterima Kunti. Akan tetapi, akhirnya Ia yang mendapatkan anugerah  sebagai ibu dari lima lelaki mulia.

Madri adalah penggambaran dari sosok istri muda yang dipenuhi rasa iri, juga manja. Memang begitu kan?..hehe. Ia menjadi penyebab suaminya menerima kutukan sekaligus juga kematiannya. Juga, meninggalkan beban bagi istri tua mengasuh anaknya.

Begitulah kisah wanita dimadu…

---

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun