Mohon tunggu...
Ignatius Tri Endarto
Ignatius Tri Endarto Mohon Tunggu... Penghayat Kehidupan -

Penggemar Linguistik, Filsafat, dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Juwitaku

26 Juni 2018   09:18 Diperbarui: 26 Juni 2018   09:26 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Juwitaku,

Hidup memang keras

Tapi cintaku padamu agaknya lebih keras

Ia telah tertempa begitu lama

Tersepuh oleh manis getirnya hidup bara

Aku dan engkau pada dasarnya sama

Satu hati dua jiwa

Mengembara di ladang ilalang

Mengamal cinta di padang gersang

Hatiku tertambat padamu

Takdir seakan berkonspirasi memborgolku pada wajahmu

Denganmu ku hilang akal hilang logika

Denganmu ku bagai semut dimabuk gula

Juwitaku,

Aku tak ingin berpasrah pada penyesalan

Seperti Februari yang selalu merindu Januari

Tak ingin ku mati pada kehilangan

Karena tanpamu aku gitar tanpa dawai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun