Biarlah peristiwa Ambon dan Poso yang memilukan itu menjadi pelajaran bagi kita dewasa ini. Mengajarkan kita untuk lebih jernih lagi bepikir tentang realitas dunia yang ada. Kini pendidikan yang ada hadir sebagai jalan keluar dari kesestan pikir yang ada.
Gunakanlah pengetahuan kita untuk bepikir secara kritis tentang peristiwa atau apa saja yang kita temui dalam hidup kita. Jangan mudah terobang pikiran kita oleh oknum tertentu yang menggunakan agama dalam bebagai ceramah untuk mengacau-balaukan kerukunan kita. Ingatlah, agama itu mengajarkan kebaikan dan bukan permusuhan.
Kepincangan pendidikan di Indonesia diakibatkan oleh kontrol pemerintah yang masih buruk terhadap berbagai lembaga pendidikan yang ada. Masih banyak sekolah-sekolah yang terbelakang, dengan tenaga pengajar dan fasilitas yang sangat minim.
Di lain pihak, satu masalah pokok yang terlalu sering disalahpahami adalah bagaimana mengembangkan suatu cara belajar yang mampu menangkap masalah-masalah yang bersifat umum dan mendasar. Seraya juga menyisipkan pengetahuan yang bersifat parsial ke dalamnya.
Dominannnya belajar yang terbagi-bagi ke dalam berbagai disiplin ilmu sering membuat subjek didik tidak mampu menghubungkan bagian-bagian itu secara keseluruhan. Belajar semacam ini hendaknya harus diganti dengan belajar yang membantu subjek didik untuk memahami materi ajar sesuai konteks, kompleksitas, dan totalitasnya. Dengan begitu, subjek didik akhirnya memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang realitas yang ditemuinya.
Pemahaman itu bisa menjadi sarana dan tujuan komunikasi yang benar bagi manusia. Sebab itu, betapa pentingannya mengajarkan pemahaman yang benar pada manusia di segala usia, demi masa depan yang lebih cerah.
Saling memahami di antara manusia, entah dekat entah jauh, menjadi kebutuhan penting agar relasi antar manusia melewati tahap kesalahpahaman. Oleh karena itu, semua sebab, cara, dan akibat dari kesalapahaman tersebut harus dipelajari melalui dunia pendidkan. Ini sangat penting, karena kesalahpahaman merupakan penyebab dari segala rasisme, xenofobia, diskriminasi, terorisme, dan dan bebagai penyimpangan sosial lainnya.
Pemahaman dan pengetahuan yang baik yang diperoleh melalui pendidikan akan membentuk dasar yang kokoh bagi pendidikan untuk perdamaian yang meneguhkan fondasi dan panggilan semua umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H