Mohon tunggu...
Ignatia Helena T.S.
Ignatia Helena T.S. Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMPN 20 Malang

Music⁠♪ Otaku's

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kakek Renta Penjual Balon

12 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 12 Desember 2022   08:45 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala siang datang,
panas terik menyengat
menusuk ke pori-pori
keringat pun jatuh tanpa diminta

Kususuri jalan pulang
melewati perkampungan padat
menyusuri jalan setapak
kuseberangi jembatan,
di atas sungai kecil beriak dekat pemakaman

Lagi-lagi aku tertegun,
memandang seorang kakek renta
dengan sepeda tuanya
dengan balon warna-warni
terikat di stang sepedanya

Sepanjang hari ia duduk termenung
di emperan toko Bu Ninik
dagangannya masih utuh
sebagian terlihat merunduk layu

"Belum laku nduk…"
jawabmu ketika kuberanikan bertanya
kupejamkan mata, tak terasa airmataku pun jatuh
masih ada orang yang lebih menderita
mengapa aku masih saja mengeluh?

Setiap hari aku menghampirinya
kubawa sebotol air minum dan sepotong roti  untuknya
aku memberi bukan karna aku kaya,
aku hanya ingin berbagi sedikit yang kupunya

Siang hari,
di hari kesebelas
tak kutemui lagi kakek penjual balon itu
di emper toko biasanya

Gerimis datang,
membawa berita laksana petir
Kakek penjual balon telah tiada tadi malam
diserang sakit yang dideritanya
membawanya kembali berpulang

Tak terasa air mataku menetes
aku panjatkan doa untuknya
seperti ada yang hilang
tak ada lagi yang menungguku
di emperan toko biru itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun