Mohon tunggu...
Ignatia Helena T.S.
Ignatia Helena T.S. Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMPN 20 Malang

Music⁠♪ Otaku's

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Jo, Sahabat Sejati": Film yang Sarat Penguatan Pendidikan Karakter

8 Desember 2022   11:50 Diperbarui: 8 Desember 2022   13:47 23115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar trailer film Jo, Sahabat Sejati | Foto : sc. Youtube.com

Selasa, 22 November 2022 yang lalu saya dan teman-teman nobar (nonton bareng) film bermuatan Pendidikan Karakter yang berjudul “Jo, Sahabat Sejati”. Hari itu kami kelas delapan satu sekolah nonton bersama di Cinemapolis, Matos (Malang Town Square). Ada perasaan senang dalam hati karena ini kali pertama saya dapat kembali nonton film di bioskop setelah pandemi.

Kami tak hanya sekedar menonton tetapi juga harus mengerjakan LKS yang harus dikumpulkan ke walikelas. Saya penasaran juga, ada apa dengan film ini hingga pelajar diundang untuk nobar. Nilai-nilai PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) yang seperti apa yang terkandung dalam film ini?

Tak hanya nobar (nonton bareng) tetapi kami juga mengerjakan LKS | Foto : Pribadi
Tak hanya nobar (nonton bareng) tetapi kami juga mengerjakan LKS | Foto : Pribadi

Sebelum kita memahami nilai-nilai PPK yang dapat kita petik dari film ini, saya mencoba memberikan sedikit ulasan dari film “Jo. Sahabat Sejati” ini.

Siapakah Jo?

Jo adalah kuda coklat kehitaman yang dipelihara oleh seorang guru SMP yang bernama Arif (diperankan Ismu Tanjung). Jo juga merupakan kesayangan dari Arif dan adiknya Lisa (diperankan Amanda Latief).

Jo dikenal sangat ramah dan selalu melindungi para sahabatnya dari ancaman dan bahaya. Oh iya, Jo bersahabat dengan tiga sekawan; Genta (diperankan Cornel Nadeak), Cinta (diperankan Novika Siregar)dan Danar (diperankan Adry Wicaksono). Tiga sekawan ini adalah murid-murid Arif.

Adegan Jo dengan Lisa adik Arif dalam film | Foto : WowKeren.com
Adegan Jo dengan Lisa adik Arif dalam film | Foto : WowKeren.com

Persahabatan ini bermula sejak Jo menyelamatkan tiga sekawan ini dari sebuah insiden yang terjadi dalam kegiatan kepramukaan yang membahayakan nyawa, yaitu ketika tiga sekawan ini nyaris jatuh ke jurang. Sejak peristiwa ini pula, Jo menjadi kesayangan warga kampung. Jo sangat pintar dan suka menolong siapa saja yang mengalami kesulitan dan bahaya.

Jo Kesepian

Suatu ketika Jo harus merelakan Lisa untuk kuliah di luar kota. Ia merasa kesepian dan selalu mengikuti Arif ke mana pun Arif pergi, termasuk pergi mengajar di sekolah. Jo tidak mau ditinggalkan sendirian. Seringkali Arif meminta Jo kembali pulang, Jo menolak dan tetap menunggu Arif di sekolah.

Jo dengan sahabat-sahabatnya | Foto : channel.e.id
Jo dengan sahabat-sahabatnya | Foto : channel.e.id

Atas kebaikan ayah dan ibu Cinta, Jo dititipkan di rumah mereka selama Arif mengajar di sekolah. Sepanjang hari Jo tinggal di rumah Cinta hingga Arif selesai mengajar.

Kejadian Tragis

Suatu ketika kejadian tragis terjadi silih berganti dan terus menerus yang selalu melibatkan Jo dan menjadikan Jo selalu dalam posisi yang salah. Hal inilah yang akhirnya warga kampung tidak percaya lagi dan semakin membenci keberadaan Jo di kampung mereka.

Kejadian sangat tragis adalah ketika di rumah Cinta, Jo melihat ular yang merayap dan bersembunyi di semak-semak dekat rumah Cinta. Jo berusaha mengusir ular itu, namun niat baik Jo ini mengakibatkan Ibu Cinta meninggal. Ibu Cinta mengidap penyakit jantung, dan karena kaget ia terserang penyakit itu dan langsung meninggal seketika.

Ayah Cinta dan warga kampung merasa tidak terima dan menyalahkan Jo atas kematian Ibu Cinta ini. Jo diusir dari kampung oleh warga. Arif dan ketiga muridnya yang juga sahabat Jo merasa sedih. Mereka tidak percaya pada tuduhan warga kampung. Ahirnya mereka membuat kendang yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh warga.

Tangkapan layar trailer film Jo, Sahabat Sejati | Foto : sc. Youtube.com
Tangkapan layar trailer film Jo, Sahabat Sejati | Foto : sc. Youtube.com

Namun, warga kembali mengamuk setelah mengetahui lokasi kandang Jo yang tersembunyi. Mereka membakar habis kandang itu. Baeruntung Jo dapat meloloskan diri dan berlari pulang ke rumah Arif dengan kondisi selamat.

Warga semakin marah mengetahui Jo selamat dari lalapan api. Mereka hendak menyembelih Jo. Salah seorang warga berhasil mencegah dan berjanji membawa Jo pergi jauh dari kampung dan tidak akan kembali lagi.

Jo Pergi dari Kampung

Setelah kejadian itu, Jo pergi dan menjadi hewan pengangkut barang. Jo begitu tersiksa. Ia seringkali mendapat perlakuan yang kurang baik. Keadaan ini membuatnya tidak tahan dan kabur kembali ke kampung halamannya. Tempat Arif dan ketiga sahabat yang disayanginya.

Jo Sang Penyelamat

Jo berusaha untuk kembali ke kampung halaman dan menebus rindunya pada Arif, Cinta, Genta dan Danar. Ia tiba di kampung saat perhelatan pentas seni di sekolah.

Pada saat pentas seni berlangsung, tiba-tiba listrik mengalami korsleting yang mengakibatkan terjadinya kebakaran. Kebakaran hebat ini terjadi dan Arif, Genta, Cinta, Danar beserta warga terjebak dalam kepungan api. Jo yang mengetahui hal itu bergegas menuju lokasi kebakaran dan berusaha menyelamatkan semua yang terjebak dalam api.

Tak diduga, setelah berhasil menyelamatkan Arif, sahabat-sahabatnya dan warga yang terkepung api Jo tak tertolong nyawanya. Ketika menyelamatkan Cinta dan Danar, Jo tertimpa runtuhan bangunan yang merenggut jiwanya.

Tidak Happy Ending, tetapi Sarat Makna

Kisah dalam film ini juga sangat tragis. Kisah Jo ini sangat menguras air mata dan memancing emosi penonton. Sayangnya tidak happy ending, namun makna yang dipetik sangat mendalam. Pengorbanan seekor kuda yang menyerahkan nyawanya demi menyelamatkan manusia yang dikasihinya, meskipun ia merasakan kepedihan disakiti, ditolak dan diasingkan.

Film dengan Subyek Hewan Perdana di Indonesia

Jo dengan sahabat-sahabatnya | Foto : Instagram @amandaproduction
Jo dengan sahabat-sahabatnya | Foto : Instagram @amandaproduction

Film dengan genre seperti ini sering kita saksikan di layar bioskop. Film yang menjadikan hewan sebagai subyek atau lakon sering kita tonton namun diproduksi oleh studio film asing seperti Marvel Studio’s atau Disney.

Mereka sering menjadikan hewan sebagai lakon utama sebuah film, antara lain seperti :

  • “Most Valuable Primate” tahun 2000 yang mengisahkan seekor simpanse dengan seorang gadis tuli bernama Tara.
  • “Hachi: A Dog’s Tale” tahun 2009 sebuah kisah nyata di Jepang yang mengisahkan kesetiaan seekor anjing bernama Hachiko pada tuannya hingga tutup usia, bahkan hingga kini terdapat patung Hachiko di depan Stasiun Shibuya, Tokyo, Jepang.
  • “A Street Cat Named Bob” tahun 2016 yang diadaptasi dari buku yang merupakan kisah nyata James Bowen dengan Bob, kucing kesayangannya.

Film Jo, seekor kuda yang menjadi subyek atau lakon dari film Jo, Sahabat Sejati ini merupakan film perdana di Indonesia. Dengan latar belakang alam yang indah di Sumedang, Jawa Barat, film ini menampilkan kearifan lokal yang mengundang kekaguman kita sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai pesona alam yang indah dan kaya.

Tidak mudah melatih hewan dalam hal ini kuda yang bernama asli Arjuna ini hingga dapat menjadi sebuah film. Menurut Amanda Latief, pemeran Lisa sekaligus produser dari film ini, diperlukan waktu kurang lebih dua tahun untuk dapat memerankan sebagi tokoh utama Jo.

Film yang menggambarkan cinta terhadap segala makhluk ciptaan Tuhan | Foto : Instagram @alamandaproduction
Film yang menggambarkan cinta terhadap segala makhluk ciptaan Tuhan | Foto : Instagram @alamandaproduction

Nilai PPK dari Film Jo, Sahabat Sejati

PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) adalah gerakan yang dibiasakan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi) dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan public dan kerja sama antar sekolah, keluarga dan masyarakat.

PPK mempuyai lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila dan menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. [diwa1919.com – 11/10/22].

Dalam film Jo, Sahabat Sejati ini nampak kelima nilai karakter tersebut. Adanya sebuah nilai kasih sayang dalam persahabatan sejati antara manusia dan hewan (kuda) yang merasa sebagai sama-sama ciptaan Tuhan. Mereka saling menyayangi, bersatu, saling menolong dan saling berjuang dalam menghadapi segala rintangan.

Melalui film hiburan edukatif dengan muatan kearifan lokal  produksi Alamanda Production ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh generasi bangsa menjadi pribadi yang kokoh dan berkarakter yaitu mampu saling mengasihi, dan selalu peduli terhadap lingkungan dan sesama.

Gembira bersama teman sekelas setelah nobar | Foto : Pribadi
Gembira bersama teman sekelas setelah nobar | Foto : Pribadi

Bagi teman-teman yang belum nonton, ayo nonton film yang menguras air mata ini, kan sudah selesai ujian...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun