Suatu ketika Jo harus merelakan Lisa untuk kuliah di luar kota. Ia merasa kesepian dan selalu mengikuti Arif ke mana pun Arif pergi, termasuk pergi mengajar di sekolah. Jo tidak mau ditinggalkan sendirian. Seringkali Arif meminta Jo kembali pulang, Jo menolak dan tetap menunggu Arif di sekolah.
Atas kebaikan ayah dan ibu Cinta, Jo dititipkan di rumah mereka selama Arif mengajar di sekolah. Sepanjang hari Jo tinggal di rumah Cinta hingga Arif selesai mengajar.
Kejadian Tragis
Suatu ketika kejadian tragis terjadi silih berganti dan terus menerus yang selalu melibatkan Jo dan menjadikan Jo selalu dalam posisi yang salah. Hal inilah yang akhirnya warga kampung tidak percaya lagi dan semakin membenci keberadaan Jo di kampung mereka.
Kejadian sangat tragis adalah ketika di rumah Cinta, Jo melihat ular yang merayap dan bersembunyi di semak-semak dekat rumah Cinta. Jo berusaha mengusir ular itu, namun niat baik Jo ini mengakibatkan Ibu Cinta meninggal. Ibu Cinta mengidap penyakit jantung, dan karena kaget ia terserang penyakit itu dan langsung meninggal seketika.
Ayah Cinta dan warga kampung merasa tidak terima dan menyalahkan Jo atas kematian Ibu Cinta ini. Jo diusir dari kampung oleh warga. Arif dan ketiga muridnya yang juga sahabat Jo merasa sedih. Mereka tidak percaya pada tuduhan warga kampung. Ahirnya mereka membuat kendang yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh warga.
Namun, warga kembali mengamuk setelah mengetahui lokasi kandang Jo yang tersembunyi. Mereka membakar habis kandang itu. Baeruntung Jo dapat meloloskan diri dan berlari pulang ke rumah Arif dengan kondisi selamat.
Warga semakin marah mengetahui Jo selamat dari lalapan api. Mereka hendak menyembelih Jo. Salah seorang warga berhasil mencegah dan berjanji membawa Jo pergi jauh dari kampung dan tidak akan kembali lagi.
Jo Pergi dari Kampung