perundungan yang dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar yang mengakibatkan korban perundungan meregang nyawa.Â
Seiring dengan perkembangan teknologi di era digital ini dan masuknya budaya-budaya luar dari dampak adanya globalisasi, nilai-nilai Pancasila semakin tergerus dan dilupakan oleh masyarakat. Munculnya kasus-kasus yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila merupakan bukti nyata dari mulai hilangnya fungsi Pancasila sebagai dasar pedoman masyarakat dalam berperilaku. Salah satu kasus yang akhir-akhir ini muncul adalah tindakanHal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari pihak sekolah dan juga dapat disebabkan tidak ada rasa toleransi, tenggang rasa, atau pun saling menghargai dari pelaku perundungan. Dari kasus tersebut dapat terlihat bahwa adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak sesuai dengan sila ke-2 Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sebagai wujud nyata pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai warga negara dan bentuk kepedulian terhadap generasi muda, maka kami dari kelompok 9, Offering E21 Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang (UM) melakukan sebuah kegiatan Penyuluhan tentang "Pentingnya Mencegah Kasus Perundungan dengan Menanamkan Sikap Toleransi pada Anak Usia Dini".Â
Penyuluhan ini dilakukan di Lembaga Yatim Piatu Attawabiin yang terletak di Jalan Mega Mendung, Pisang Candi, Kecamatan Sukun dan dilaksanakan pada Jumat, 31 Maret 2023 pada pukul 16.00 WIB yang diikuti oleh kurang lebih 30 anak. Anak-anak tersebut terdiri dari 6 orang anak yang tinggal di panti asuhan dan sisanya adalah anak-anak yang setiap sore mengikuti kegiatan mengaji di panti asuhan tersebut.Â
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan berupa pemberian materi seputar apa saja bentuk-bentuk keragaman yang ada pada masyarakat Indonesia dan bahaya dari adanya perundungan (bullying). Pemberian materi tersebut bertujuan agar anak-anak semakin mengetahui dan mengenal perbedaan apa saja yang ada di sekitar mereka dan bagaimana mereka harus menyikapi perbedaan tersebut agar tidak menimbulkan sikap intoleransi yang akan mengakibatkan terjadinya kasus perundungan. Untuk memudahkan dalam penyampaian materi, kami menggunakan media berupa slide PowerPoint dan juga video singkat terkait materi yang dibawakan.Â
Di sela-sela pemberian materi, kami juga memberikan beberapa Ice Breaking dan juga games yang dapat mencairkan suasana dan membangkitkan semangat anak-anak. Ice Breaking dan games yang kami berikan merupakan permainan-permainan yang dapat melatih konsentrasi anak-anak dan juga pengetahuan yang mereka miliki baik dari materi yang telah kami berikan maupun pengetahuan umum lainnya. Sebagai bentuk apresiasi dan reward, terdapat pemberian hadiah bagi anak-anak yang berhasil memenangkan games dan menjawab pertanyaan yang telah diberikan.
Hasil yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini yaitu diharapkan anak usia dini dapat menerapkan sikap toleransi agar terhindar dari tindakan perundungan baik secara langsung maupun melalui media sosial. Selain dari adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan agar anak usia dini juga bisa mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang keberagaman, toleransi, dan bahaya perundungan melalui lingkungan sekitar baik dari keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H