Mohon tunggu...
Ignasius Sabinus Satu
Ignasius Sabinus Satu Mohon Tunggu... -

Staf Pendidik SMPN 1 Bajawa Penggiat literasi dan Rumah Baca, Gerakan Jurnalis Pelajar, Gerakan Literasi Sekolah, AGUPENA.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bedak Nomor Lima (Pucuk Layu Sebelum Berkembang)

19 Februari 2019   07:06 Diperbarui: 19 Februari 2019   07:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Semanja bibirmu 

Berlagak gelak tawa
Citra tak setia pada petuah
Meretas jarak untuk ia dan dia

Pupil makin merah, menyentuh niskala

Pucuk raib, tersiram bara musim yang menipu tetua

Muara menanti tersiram sinar vertikal

Bibir pantai mengecup garis horisontal


Jalan kabut tertutup birahi sesat
Kaukah gadis itu....?


Bilurmu merindu, tanya semangat
Pergi hilang dua terbilang
Racau kadang mengiring tawa membual
Kaukah gadis itu ?


Terbahak, kicau tak tentu arah
Engkau pikuk dihajar jaman mengendap raga
Kaukah gadis itu ?


Kuil cinta penuh luka
Kaukah gadis itu ?

Ada pulau menganga, tetapkan laknat?
Menguliti, kini legam di depan mata
Ingin kau tepis, keburu dilahap temporal
Kaukah gadis itu...?
Manjamu habis dibantai bedak nomor lima.

Bajawa, 19 Februari 2018

Uno Ignamarry Ignatio
Refleksi cantik itu luka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun