Mohon tunggu...
KKN Kelompok 142 UNEJ
KKN Kelompok 142 UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Jember

Saya merupakan seorang mahasiswa jurusan hubungan internasional. Saat ini, sejak dulu saya bergemar untuk mendiskusikan sesuatu yang sedang hangat dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Soft Power Indonesia demi Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Bangsa

13 Maret 2023   10:33 Diperbarui: 13 Maret 2023   10:44 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi memiliki peran kunci untuk menentukan kemajuan dan perubahan zaman. Kehadiran globalisasi membuat seolah tidak ada batasan antar negara di dunia ini, sehingga batas - batas antar negara, hanya seperti simbolis saja. Hal ini ditandai dengan, masifnya informasi dan juga mobilisasi yang terjadi antar negara. Hal tersebut berdampak pada berbagai bidang dalam suatu negara. Terlepas dari sisi negatif globalisasi ini, apabila hal ini digunakan dengan maksimal dan sebagaimana mestinya, terdapat segudang manfaat untuk kepentingan negara. 

Salah satu implementasi manfaatnya, adalah dalam bidang ekonomi. Hadirnya globalisasi, seolah membuat perekonomian bergerak bebas. Contoh nyatanya adalah, globalisasi membuat anda bisa membeli seisi mall hanya dengan menggunakan handphone anda ketika berbaring di kasur.  Keajaiban ini tentu sangat membantu pertumbuhan perekonomian negara dengan meningkatkan konsumsi publik. Namun, tidak hanya itu, Globalisasi membawa dampak besar dalam kehidupan bernegara, hal ini ditandai dengan munculnya istilah Soft Power. 

Globalisasi memiliki peran kunci untuk menentukan kemajuan dan perubahan zaman. Kehadiran globalisasi membuat seolah tidak ada batasan antar negara di dunia ini, sehingga batas - batas antar negara, hanya seperti simbolis saja. Hal ini ditandai dengan, masifnya informasi dan juga mobilisasi yang terjadi antar negara. Hal tersebut berdampak pada berbagai bidang dalam suatu negara. Terlepas dari sisi negatif globalisasi ini, apabila hal ini digunakan dengan maksimal dan sebagaimana mestinya, terdapat segudang manfaat untuk kepentingan negara. 

Salah satu implementasi manfaatnya, adalah dalam bidang ekonomi. Hadirnya globalisasi, seolah membuat perekonomian bergerak bebas. Contoh nyatanya adalah, globalisasi membuat anda bisa membeli seisi mall hanya dengan menggunakan handphone anda ketika berbaring di kasur.  Keajaiban ini tentu sangat membantu pertumbuhan perekonomian negara dengan meningkatkan konsumsi publik. Namun, tidak hanya itu, Globalisasi membawa dampak besar dalam kehidupan bernegara, hal ini ditandai dengan munculnya istilah Soft Power. 


Mengenal istilah Soft Power

Soft Power merupakan istilah yang merujuk pada sebuah kekuatan untuk menarik perhatian seseorang, masyarakat, maupun negara, menggunakan sebuah atraksi dalam berbagai bentuk, dengan catatan tanpa kekerasan ataupun paksaan. Catatan ini penting, karena untuk membedakannya dengan istilah Hard Power. 

Sebelumnya berkembangnya zaman dan globalisasi, seolah dunia hanya mengenal istilah hard power. Dalam sudut pandang realis yang dikenal dengan state centric, sehingga membuat seolah kekuatan hanya didasarkan pada negara saja yang identik dengan kekuatan militer. Dalam hal ini, negara berlomba untuk meningkatkan militer mereka guna mencapai kepentingan nasionalnya, termasuk bidang ekonomi. Dengan kekuatan tersebut, mereka berusaha untuk menaklukan negara lain dan mendapatkan keuntungan dari hal tersebut. 

Perubahan zaman membuat hal tersebut bukanlah satu-satunya jalan menuju kepentingan ekonomi. Soft Power hadir untuk membantu kita mencapai kepentingan masing- masing, bahkan kepentingan nasional. Tidak hanya Indonesia, bahkan negara - negara maju lainya, sebenarnya sudah mulai menggunakan soft power ini, contohnya adalah Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara ini dikenal dengan soft power mereka yang terbilang kuat dan sukses menarik perhatian masyarakat global.


Bentuk - bentuk Soft Power

Variasi penggunaan soft power sangat beragam, mulai dari penggunaan budaya, pariwisata, dunia hiburan, makanan, kekayaan alam, dan sebagainya. Sesuai dengan definisinya, bahwa implementasi dari soft power ini, bersifat menarik perhatian tanpa paksaan. Setiap negara pasti memiliki seluruh aspek tersebut, mereka dapat menggunakan privilege tersebut untuk kemajuan perekonomian mereka. Sebuah negara dapat memanfaatkan industri pariwisata mereka demi menunjang kemajuan ekonominya. 


Implementasi Soft Power

Kemudian, yang menjadi pertanyaan, apa fungsi dan implementasi langsung dari soft power untuk kepentingan perekonomian bangsa?. Sejumlah variasi dari Soft power dapat kita gunakan, meliputi

  1. Soft power kebudayaan

Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan kebudayaan yang meluas dari sabang hingga merauke. Guna memenuhi kepentingan nasional, Indonesia harus mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki, khususnya dalam aspek budaya. Sebagai contoh adalah batik. Saat ini, batik sudah sangat mendunia, bahkan pernah digunakan oleh sejumlah pemimpin dunia saat perhelatan G20 di Bali. Batik ini dapat dijadikan sebagai penunjang perekonomian bangsa dan hal ini tentu akan membantu peran UMKM semakin meningkat dan meningkatkan pendapatan negara. 

  1. Soft power Pariwisata

Indonesia ini merupakan negara kepulauan yang kaya akan potensi pariwisatanya. Faktanya, sektor pariwisata ini menyumbang devisa negara yang cukup tinggi dari wisatawan asing. Ini dinamakan dengan soft power, oleh karena itu, Indonesia harus mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki. Saat ini, masyarakat internasional seolah hanya terpaku dengan Bali dan Raja Ampat atau Yogyakarta. Padahal faktanya, terdapat ribuan wisata lain yang tersebar di seluruh Indonesia yang sangat berpotensi untuk dijadikan pemasukan negara. Dengan potensi wisata yang disediakan, secara langsung akan membantu banyak warga negara, membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, yang akhirnya memberantas kemiskinan

  1. Soft power dunia hiburan (Entertainment)

Kalian pasti tahu dengan BTS atau serial One piece?. Fakta bahwa kalian mengetahui kedua hal tersebut, bahkan cenderung menyukainya, merupakan bukti keberhasilan soft power yang dimiliki oleh Korea Selatan dan Jepang. Korea Selatan dengan BTS, tentu menguntungkan dari segi ekonominya. BTS yang terkenal hingga dunia internasional, mampu menarik perhatian masyarakat internasional dengan Korea Selatan. Masyarakat dunia berbondong-bondong mendatangi Korea Selatan, salah satu faktornya dengan adanya BTS ini. Hal yang serupa juga berlaku dengan Jepang, serial anime yang begitu mendunia seperti One Piece, nyatanya sangat menarik perhatian masyarakat internasional mengenai Jepang. 

Fakta tersebut sudah seharusnya menjadi motivasi Indonesia. Indonesia memilki budaya dangdut dan berbagai serial hiburan lainya, yang penulis yakini, perlahan akan semakin baik. Menjadi tantangan bagi pelaku industri hiburan agar semakin meningkatkan kualitas agar mampu menarik luas perhatian masyarakat global

 

  1. Soft power melalui kuliner

Kuliner merupakan aspek penting untuk perekonomian. Bisnis FnB adalah salah satu bidang yang besar dan diminati pelaku bisnis. Oleh karena itu, Indonesia perlu memaksimalkan potensi kuliner yang dimiliki, contohnya adalah rendang. Rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia, namun nyatanya, popularitasnya masih kalah jauh dibandingkan ramen, sushi, takoyaki, dan lainya. Hal ini disebabkan oleh implementasi soft power yang terlihat masih belum maksimal. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan potensi dari kuliner ini, salah satunya dengan  membuka berbagai cabang restoran Indonesia di berbagai kota besar di mancanegara agar semakin menarik perhatian masyarakat dunia. 

Dengan berbagai variasi dan implementasi tersebut, apabila dapat dimaksimalkan dengan baik, maka penulis yakin akan sangat berdampak positif pada perekonomian Indonesia. Perlu diketahui bahwa, Soft Power membutuhkan peran aktif masyarakat dan kerjasama dengan pemerintah, berbeda dengan Hard Power yang cenderung mengandalkan pemerintah saja. Oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi yang intensif serta maksimal, guna mewujudkan Indonesia maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun