Perkembangan Teknologi yang pesat dan di dorong untuk berkebutuhan cepat membuat teknologi menjadi salah satu tolak ukur dalam perkembangan dunia di era modern. Begitu juga dengan media, khususnya media jurnalisme. Media yang dulu hidup di era analog atau masih dengan cara yang konvensional, maka di era modern dikenal dengan era digital. Media jurnalistik juga mendapatkan dampak dari era modern yaitu digitalisasi.
Banyak perusahan media cetak harus bisa mengikuti perkembangan zaman yang ada, agar infromasi yang di sampaikan ke khalyak tetap menjadi prioritas utama. Maka muncullah media online atau yang dikenal dengan jurnalisme online. Dengan munculnya media baru ini, membuat semuanya menjadi lebih mudah dan praktis. Praktek jurnalisme juga akan semakin sulit dihadapi oleh para pekerja media.
Ketika mendengar kata online, yang terlintas dalam benak kita pasti internet. Internet adalah penghubung antara satu dengan yang lain, semuanya dapat saling terhubung meskipun terpisah jarak. Kemudahan dan kepraktisan dalam menggunakan internet membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya. Internet melahirkan banyak situs yang dapat kita akses. Salah satu hal yang sedang populer saat ini adalah kehadiran jurnalisme baru yang disebut dengan Jurnalisme Online.
Jurnalisme Online adalah Jurnalisme yang memanfaatkan internet sebagai medianya sehingga dapat diakses secara global ke seluruh dunia. Jurnalistik online ( Online Journalism ) disebut juga cyber journalism, jurnalistik internet, jurnalistik web ( web journalism ) merupakan “ generasi baru “ jurnalistik setelah jurnalistik konvensional (jurnalistik cetak, seperti surat kabar ) dan jurnalistik penyiaran ( broadcast journalism radio dan televisi ).
Berbagai tulisan tentang jurnalisme online yang menunjukkan jenis jurnalisme baru ini tidak lepas dari perkembangan teknologi yaitu komputer yang diikuti kemunculan teknologi internet. Memasuki era 1990-an, penggunaan teknologi komputer tidak terbatas di ruang redaksi saja. Semakin canggihnya teknologi komputer notebook yang sudah dilengkapi modem dan teknologi wireless, serta akses pengiriman berita teks, foto, dan video melalui internet atau via satelit, telah memudahkan wartawan yang meliput di medan paling sulit sekalipun.
Tanggal 17 Januari 1998 disebut-sebut sebagai tonggak sejarah kelahiran juranalisme online, yaitu ketika Mark Druge, berbekal sebuah laptop dan ditambah dengan modem,yang digunakan leh Mark untuk mempublikasikan kisah perselingkuhan Preseiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dengan seketarisnya Monica Lewinsky di website Druge Report.Mark mempublikasikan pristiwa itu di website karena majalah Newsweek dikabarkan menolak untuk memuat kisah skandal seks dari hasil investigasi Michael Isikoff. Semua orang yang mengakses internet segera mengetahui bagaimana cerita “Monicagate” yang juga dikenal dengan sebutan “Monica Scandal” dan “Sexgate” tersebut.
Tidak berhenti disitu saja namun dua tahun kemudian atau awal tahun 2000-an, muncullah situs-situs pribadi yang menampilkan laporan hasil jurnalistik pemiliknya yang kini dikenal dengan website blog, weblog, atau blog saja. Perkembangan media Jurnalistik online tidak terbatas hanya di Amerika serikat atau di belahan bumi lainya saja. Di asia khususnya di Indonesia, media jurnalisme online juga berkembang pesat. Namun Media online mulai berkembang pada tahun 1996 sampai dengan 1997.
Kemunculan dan perkembangan jurnalistik online di Indonesia juga dimulai dengan berita menggegerkan, yaitu berakhirnya era pemerintahan Orde Baru saat Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Berita pengunduran diri Soeharto tersebar luas melalui milist (mailing list) yang sudah dikenal luas di kalanan aktivis demokrasi dan mahasiswa.
Pada awalnya konten dalam media online dan media cetak (Kompas dan Republika) sama. Media online yang ada di Indonesia pada awalnya tidak memiliki perbedaan dengan media cetak. Karena apa yang ada di media cetak hanya dipindahkan dalam media online. Sehingga kontennya sama persis.
Barulah ada media online yang serius untuk menyajikan berita melaui media online yaitu pada tahun 1998 muncul detik.com yang menyajikan berita real time. Detik.com berbeda dengan media lain yang hanya memindahkan konten yang ada dalam media cetak dalam bentuk online. Detik.com pernah membuat media cetak namun tidak bertahan lama. Sehingga, sampai saat ini detik.com hanya fokus pada media online. Informasi yang dimuat dalam detik.com juga selalu up to date.
Lima tahun kemudian,setelah kemunculan detik.com yang fokus membangun media online sebagai media jurnalistik, media-media cetak lain mulai membuat surat kabar dalam bentuk online. Pada tahun 2007 hingga sekarang, diprediksi akan banyak bermunculan media-media online yang real time. Hingga akhirnya, pada tahun 2008, media online dan blog mulai booming.
Kemudahan mengakses internet telah memberikan banyak dampak postif bagi kita. Perkembangan teknologi membawa kita menuju perubahan yang semakin pesat dan membuat semua menjadi lebih praktis. Namun kita sebagai pengguna juga harus bisa bersikap bijak dalam menggunkan media online agar, media online dan juga jurnalisme online bisa menjadi alternatife media di era digital.
Sumber:
Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini, PT RajaGrafindo Persada ; Jakarta
Jones, Janet. Salter, 2012 .Lee. Digital Journalism : Sage Publications : Jakarta
http://www.tempo.co/read/news/2013/03/12/173466522/Pengguna-Internet-Indonesia-Sama-dengan-8-Negara (diakses pada tanggal 5 maret 2015 pukul 18.30 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H