Dalam Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat babak terdapat nilai budaya antara hubungan sesama manusia, yaitu:
(a) Menolong satu sama lain
Dalam salah satu adegan, diperlihatkan Marlina membantu temannya dalam persalinan. Digambarkan bagaimana Marlina membantu persalinan tersebut seakan-akan dia adalah bidan. Di sini terlihat dengan jelas bagaimana budaya tolong menolong melekat erat dalam diri Marlina, Marlina menolong temannya untuk bersalin tanpa pamrih, Marlina juga tidak meminta imbalan apapun.
(b) Perhatian
Dalam salah satu adegan, diperlihatkan Topan memberikan segelas teh kepada MArlina yang tampak kelelahan. Di sini digambarkan bagaimana perhatian dapat timbul dari suatu budaya, di mana perhatian ada karena adanya kedekatan satu sama lain selain itu perhatian dapat muncul karena budaya di Indonesia sendiri merupakan budaya kolektivis.
Nilai Budaya dalam Hubungan Manusia dengan Dirinya Sendiri
Dalam Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat babak terdapat nilai budaya dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, yaitu :
(a) Mengubah nasib
Dalam adegan tersebut diperlihatkan bagaimana Marlina disudutkan dengan tidak memiliki pilihan selain memennggal kepala Markus. Marlina tidak memperdulikan lagi bahwa dirinya sudah 'kotor' sehingga ia lebih memilih untuk memenggal kepala Markus. Hal itu didasari bahwa Marlina ingin mengubah nasibnya, yang awalnya diinjak-injak oleh Markus, sekarang Marlina merasa puas sudah membunuh Markus.