Â
Sebagai salah satu kampus yang terus berinovasi dalam pengembangan kompetensi mahasiswa, Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui program Lantip 4 kembali menghadirkan prestasi baru. Sejumlah mahasiswa dari jurusan Teknik Mesin UNNES berhasil merancang dan membuat modul ajar mengenai sistem pelumasan. Modul ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana pembelajaran yang efektif bagi siswa SMK dan mahasiswa Teknik Mesin lainnya.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Dalam era yang terus berkembang, dunia pendidikan tak henti-hentinya berupaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Salah satu caranya adalah dengan memperbarui metode dan bahan ajar, terutama dalam mata pelajaran teknis seperti sistem pelumasan. Sistem pelumasan sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam perawatan dan kinerja mesin, sehingga pemahaman mendalam terkait topik ini sangat diperlukan bagi calon tenaga ahli di bidang teknik.
Melalui program Lantip 4, para mahasiswa UNNES diberikan kesempatan untuk merancang modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Program ini menekankan pada learning by doing, di mana para mahasiswa langsung terlibat dalam proses penyusunan materi ajar, mulai dari penelitian literatur hingga penyusunan langkah-langkah praktikum yang sistematis.
Proses Penyusunan Modul
Pembuatan modul ajar ini tidak dilakukan secara instan. Para mahasiswa terlebih dahulu melakukan penelitian mendalam mengenai sistem pelumasan, termasuk fungsi, jenis pelumasan, serta peran pentingnya dalam mesin. Setelah itu, mereka merancang modul yang tidak hanya memuat teori, tetapi juga dilengkapi dengan langkah-langkah praktikum yang mudah dipahami oleh pengguna.
Para mahasiswa juga mendapatkan bimbingan dari dosen-dosen berpengalaman serta memanfaatkan fasilitas laboratorium kampus untuk menguji keefektifan modul yang mereka buat. Dengan adanya pengujian tersebut, mereka memastikan bahwa modul yang dihasilkan mampu memberikan panduan belajar yang tepat dan aplikatif.
Kontribusi untuk Dunia Pendidikan
Modul ajar sistem pelumasan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan, terutama di bidang teknik mesin. Tak hanya itu, inisiatif mahasiswa UNNES ini juga diharapkan mampu mendorong mahasiswa lain untuk lebih aktif dan kreatif dalam menciptakan bahan ajar yang inovatif.
Dalam wawancara dengan salah satu mahasiswa yang terlibat, mereka mengungkapkan rasa bangga dapat berkontribusi melalui program ini. "Kami berharap modul ini dapat membantu siswa SMK dan mahasiswa lainnya dalam memahami sistem pelumasan dengan lebih baik dan mudah. Ini juga menjadi pengalaman berharga bagi kami dalam memahami kebutuhan pembelajaran di lapangan," ujar salah satu mahasiswa.
Penutup
Program Lantip 4 yang diadakan oleh UNNES ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berinovasi dan mengembangkan kemampuan mereka, sekaligus memberikan sumbangsih nyata bagi dunia pendidikan. Melalui modul ajar yang dihasilkan, mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga menciptakan solusi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H