Mohon tunggu...
ignacio himawan
ignacio himawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - ilmu terapan untuk keseharian

Sekedar berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menonton Atraksi Para Penerbang Red Arrows di Kandangnya

26 September 2017   05:35 Diperbarui: 26 September 2017   08:27 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Synchro pair (Copyright penulis)

Awal September 2017 yang lalu saya bertandang ke RAF Scampton yang mengadakan pameran kedirgantraan untuk umum  untuk pertama kalinya. Rencananya pameran yang ditujukan untuk mengumpulkan dana pensium bagi personnel AU ini akan menjadi event tahunan. Lanud ini adalah kandang tim demonstrasi Red Arrows sejak tahun 1983. 

Salah satu tujuan kunjungan tersebut tentu saja untuk mengambil gambar, meskipun saya hanya memiliki lensa zoom Pentax FA 100-300 mm f5.6, maklum dibeli ketika masih menjadi mahasiswa. Karena memang cuacanya agak jelek, bahkan sempat hujan ketika demonstrasi udara beberapa gambar memang harus mengandalkan ISO 12500 dari kamera Pentax K-3 untuk mengimbangi kelambanan lensa. Memang agak pixelated. 

AU Inggris memilih warna merah -- makanya disebut Red Arrows -- dengan pertimbangan kalau warna tersebut akan kelihatan bagus baik ketika udara cerah, maupun mendung (Inggris memang seringkali mendung). Dan memang terbukti kalau pilihan warna merah memang efektif di langit kelabu.

Rolling start dengan awak Blue Arrows (Copyright penulis)
Rolling start dengan awak Blue Arrows (Copyright penulis)
Tim Thunderbrirds milik AU AS dan Blue Angels milik AL AS memasukan proses baris berbaris yang dilakukan oleh para pilot ketika memasuki pesawat terbang sebagai bagian dari demonstrasi. Berbeda dengan kedua tim tersebut Red Arrows menggunakan sistem rolling start, para pilot langsung masuk ke pesawat tanpa prosedur seremonial. 

Tiap pesawat memiliki pemandu dari tim Blue Arrows (kelompok pendukung di darat yang terdiri dari 250 orang personnel) Cuaca hari itu membuat sebagian tim Blue Arrows memakai jaket penahan angin dan sabuk "High Visibility". Memang cukup pragmatis, yang penting keselamatan para awak pendukung walaupun tidak terlalu indah dipandang. Hari itu beberapa pesawat tim membawa penumpang yang duduk di kursi belakang.

Rolling start (Copyright penulis)
Rolling start (Copyright penulis)
Saat ini Red Arrows menggunakan peswat terbang Hawk T1, setara dengan Hawk Mk 53 milik TNI-AU yang sekarang mulai dipensiunkan. Ini adalah generasi pertama peswat terbang Hawk yang memang dikonfigurasi untuk aerobatik. Dengan kata lain pesawat terbang milik tim Red Arrows tidak memiliki sistem avionik untuk bertempur sama sekali. Hingga saat ini, Hawk adalah pesawat terbang terakhir yang 100% di design di Inggris. Pesawat terbang lainnya seperti Typhoon, Tornado and berbagai macam Airbus selalu merupakan hasil kolaborasi dengan negara lain.

Tornadao (Copyright penulis)
Tornadao (Copyright penulis)
Seperti biasanya, pimpinan tim yang disebut Red-10 yang bertugas sebagai komentator di darat menyertai atraksi tersebut. Yang menarik, Red-10 mengumumkan kalau pada hari itu salah satu pilot (kode panggil Red 5) tidak dapat mengudara karena menemani sang istri di rumah sakit bersalin. Akibatnya sayap sebelah kiri formasi Tornado memang kosaong pada hari itu. Untungnya kedua synchro position dapat terisi yang memainkan fungsi puting beliung di formasi tornado

Gypo break (Copyright : penulis)
Gypo break (Copyright : penulis)
Pelajaran penting yang saya dapat hari itu adalah untuk mencari posisi datum pertunjukan terlebih dahulu ketika memilih tempat untuk ngendon. Formasi seperti Gypo break akan lebih bagus kalau saat itu saya berada di posisi datum.

Bagi yang tertarik dengan penerbangan, foto-foto di sini menunjukan kalau Red Arrows sering menggunakan rem udara ketika melakukan demonstrasi. Hal ini tentu dimaksudkan agar kecepatan pesawat menjadi cukup rendah untuk dapat diikuti. Hari yang mendung juga mneyebabkan kondensasi sehingga wing tip vortex kelihatan dengan jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun