Mohon tunggu...
igiovani447gmailcom
igiovani447gmailcom Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

komunikasi organisasi yang sukses study kasus UD.tesco

7 Januari 2025   08:55 Diperbarui: 7 Januari 2025   08:55 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang dimaksud komunikasi serta study kasus UD.TESCO:

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan /berinteraksi satu sama lain baik dalam kehidupan sehari hari di rumah tangga, instansi, masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Pentingnya komunikasi tidak terbatas pada komunikasi personal tetapi juga dalam tatanan komunikasi organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil, serta begitu pula sebaliknya. Kurang atau tidak adanya komunikasi dalam suatu organisasi dapat mengakibatkan ketidak lancaran kegiatan organisasi itu sendiri. Dengan demikian, komunikasi dalam setiap organisasi mempunyai peranan sentral. Peneliti mendapatkan informasi tentang masalah komunikasi di UD. Tesco yang dapat dilihat dari sisi atasan terlebih dahulu. Komunikasi vertikal terhambat karena adanya perbedaan persepsi setiap orang. Perbedaan persepsi ini bisa menyebabkan kesalahpahaman sehingga informasi atau pesan yang disampaikan tidak tersampaikan dengan baik

 

Beberapa Presepsi tentang Komunikasi Organisasi:

-Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengirim dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang yang samatingkat/levelnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis, dan komunikasi evaluasi program.

- Dedy Mulyana menawarkan lingkup kajian komunikasi organisasi sebagai berikut: komunikasi organisasi terjadi dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, dan kadang komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi dalam struktur organisasi yakni komunikasi kebawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi seperti komunikasi antar pekerja, termasuk gosip

Latar belakang dari UD.TESCO:

UD. Tesco beralamat di Jl. Ahmad Yani depan Taman Makam Pahlawan Brawidjaya Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Usaha ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Dimulai dari pemilik yang bernama Bahtiar Abadi atau yang lebih dikenal dengan Bapak Edy. Pak Edy sendiri mulai memasuki dunia garment pada tahun 1989. Dimulai dengan bekerja di konveksi milik pamannya. Pak Edy sebenarnya adalah seorang mahasiswa di salah satu Universitas di Surabaya kala itu. Karena untuk biaya hidup di Surabaya tergolong cukup tinggi, maka Pak Edy ini mencoba untuk mencari pekerjaan sampingan disela-sela waktu perkuliahan yang beliau tempuh.

 

Arah komikasi  dalam UD.TESCO

Arah komunikasi organisasi menurut Muhammad Arni (Fitriyani, 2013) terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Komunikasi Vertikal

2. Komunikasi Horizontal

Berdasarkan data-data yang didapatkan peneliti UD. Tesco juga menerapkan arah komunikasi organisasi seperti teori diatas. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi antara pemilik dengan pekerjanya atau sebaliknya dan komunikasi horizontal, yaitu komunikasi yang terjadi diantara para pekerjanya. UD. Tesco memandang komunikasi organisasi sebagai proses menciptakan suatu pesan dan saling menukar pesan tersebut dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi perbedaan-perbedaan individu dan ketidakmengertian dalam organisasi bisa diperkecil dan dikurangi yang pada akhirnya konflik bisa dihindari.

  • Komunikasi Vertikal Komunikasi dari Atas ke Bawah Komunikasi yang baik jika terjalin dengan baik dan terarah pada seluruh anggota organisasi yang terlibat maka akan menghasilkan sebuah kerja sama yang baik dalam perusahaan. Namun jika proses komunikasi tersebut memiliki kualitas yang buruk maka kerja sama yang terjadi juga akan menjadi buruk karena akan sering mengalami kesalahfahaman dalam informasi yang disampaikan sehingga akan mengganggu keterlaksanaan tanggung jawab yang dimiliki. Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik. Dalam teori komunikasi organisasi menurut Katz dan Kahn (Furqon, 2003) menyebutkan ada 5 jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan, yaitu:
  •  1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
  • 2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
  • 3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi
  •  4. Informasi mengenai kinerja pegawai
  • 5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission)
  •  Komunikasi yang terjadi di UD. Tesco bisa dikatakan sesuai dengan data yang sudah diperoleh peneliti. Pemilik UD. Tesco memberikan kesempatan kepada pekerjanya untuk senantiasa memberikan masukan atau saran yang nantinya bisa digunakan untuk bahan evaluasi bersama. Oleh karena itu, komunikasi vertikal yang terjadi mencakup segala informasi yang disampaikan dari atasan kepada bawahannya dengan timbal balik atau feedback dari bawahan ke atasan yang akan dibahas dibawah ini.

  • Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal ialah komunikasi secara mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan sesama karyawan. Menurut Masmuh (2010:68) adapun tujuan komunikasi horizontal dalam sebuah organisasi diantaranya adalah :
  • 1. Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja.
  • 2. Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan.
  •  3. Untuk memecahkan masalah.
  • 4. Untuk memperoleh pemahaman bersama.
  •  5. Untuk menumbuhkan dukungan antarpersona.

  •  Dalam sebuah organisasi, karena komunikasi horizontal ini terjadi antar anggota organisasi yang memiliki kedudukan atau jabatan yang sama, maka dalam proses komunikasinya tidak berlangsung terlalu formal, mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu mereka sedang bekerja, melainkan pada waktu istirahat. Hal yang dikomunikasikan juga tidak selalu tentang pekerjaan, namun termasuk komunikasi yang menyangkut apa yang sedang terjadi dalam kehidupan masing-masing individu. Dalam UD. Tesco komunikasi horizontal juga terjalin diantara para pekerjanya. Komunikasi ini selalu dilakukan Sofia dengan Yati guna untuk saling mengkoordinasikan tugas yang mereka kerjakan. Karena UD. Tesco bergerak dalam bidang konveksi yang menjual jasa menjahit baju, tentu tidak bisa dipungkiri jika komunikasi antar pekerja harus terjalin secara baik. Bila tidak maka akan menimbulkan banyak masalah terutama dalam pembagian tugas yang nantinya akan berpengaruh pada hasil kerja organisasi.

Kesimpulan 

 1. Arah komunikasi yang terjadi dalam UD. Tesco adalah :

 a. Komunikasi vertikal Komunikasi vertikal ini dilakukan dari atasan ke bawahan maupun dari bawahan ke atasan. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Katz dan Khan (Furqon, 2003) komunikasi dari atasan ke bawahan mencakup informasi bagaimana melakukan pekerjaan, dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, kebijakan dan praktik organisasi, kinerja pegawai, mengembangkan rasa memiliki tugas. Sedangkan komunikasi dari bawahan ke atasan sesuai dengan teori Masmuh (2010:67) yaitu komunikasi yang mencakup informasi mengenai kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan dan informasi mengenai masalah yang berkaitan dengan pekerjaan. Para pekerja UD. Tesco tidak melakukan komunikasi yang mencakup berbagai gagasan dan saran perbaikan serta perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan. Hal ini dikarenakan masih kurangnya keterbukaan para pekerja dalam menyampaikan gagasan atau saran dan perasaan yang bersifat pribadi seputar komunikasi antara atasan dan bawahan, namun tetap menjaga keterbukaan tentang kegiatan dan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan.

b. Komunikasi horizontal Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi diantara para pekerjanya. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Masmuh (2010:68) komunikasi ini mencakup informasi untuk mengkoordinasi penugasan kerja, berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan, memecahkan masalah dan memperoleh pemahaman bersama, serta untuk menumbuhkan dukungan antarpersona. Komunikasi ini juga terjalin dengan baik karena terjadi diantara sesama pekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun