Mohon tunggu...
Ighna Amalia
Ighna Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Just an ordinary women who wants to have a happy life.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM : 21107030041)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Ngeri-ngeri Sedap", Film Komedi dengan Sejuta Makna

15 Juni 2022   10:11 Diperbarui: 15 Juni 2022   10:29 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Namun, masih sama dengan usaha pertama, usaha kedua tetap menuai kegagalan. Akhirnya setelah berdiskusi, Mak Domu dan Pak Domupun melakukan usaha ketiga mereka, yaitu berpura-pura bertengkar, hingga Mak Domu ingin meminta cerai. Awalnya, usaha ketiga ini tetaplah gagal. 

Namun, usaha ketiga ini akhirnya menuai keberhasilan, usai Mak Domu memutuskan ingin kembali ke rumah Ibunya. Hal inilah yang akhirnya dapat membuat ketiga anak laki-laki keluarga ini pulang dari perantauannya. Sebab dalam adat Batak, perceraian sangat tidak disarankan.

Konflik tentu tidak berakhir begitu saja. Justru konflik yang sebenarnya, baru saja dimulai. Penonton dalam film ini akan dibawa dalam alur yang cukup menegangkan, namun tetap diwarnai dengan komedi. Selain itu, alur dalam film ini akan membawa penonton dan menghanyutkan penonton hingga meneteskan air mata. Penonton juga akan menyaksikan akhir film yang tidak terduga.

Nilai-nilai yang Dapat Diambil dari Film

Melalui film "Ngeri-ngeri Sedap" ini, penonton akan dibawa untuk mengenal suku Batak, melalui lagu, bahasa, upacara adat, dan beberapa budaya yang biasanya terjadi dalam keluarga Batak. Misalnya saja melalui adegan dalam film yang menampilkan bagaimana Pak Domu yang sering berkumpul dengan teman/bapak-bapak Batak lainnya di malam hari di lapo tuak (warung tuak), sambil berbincang dan bernyanyi, dimana lagu-lagu Batak yang dinyanyikan, juga mengandung makna mendalam tersendiri.

Permasalahan dalam adat yang diambil dalam film ini, juga dapat dirasakan bukan hanya bagi keluarga yang hidup kental dengan adat Batak, tapi juga dapat dirasakan oleh sebagian besar anak muda, orang tua, dan keluarga yang ada. 

Untuk anak misalnya, setiap penonton yang menyaksikan film ini, akan diajak melihat bagaimana kehidupan dan maksud baik dari orang tuanya, melalui sudut pandang orang tua. Sedangkan untuk orang tua yang menyaksikan film ini, akan diajak untuk melihat suatu permasalahan dari sisi si anak dan orang tuanya (Pak Domu dari sisi Ibunya).

Bagian paling menarik dan sangat mendalam maknanya menurut saya adalah ketika Pak Domu berada dalam adegan bersama Ibunya, dimana Ibunya mengatakan "Jadi orang tua itu tidak akan pernah ada berhenti dan habisnya, orang tua itu juga harus terus bisa belajar". Selain dari dialog tersebut, sisi lainnya yang sukses membuat saya menangis adalah ketika seorang anak yang bahkan sudah tua dan memiliki anak, akan selalu membutuhkan dan kembali kepada orangtuanya.

Melalui lagu-lagu Batak yang dihadirkan dalam film, penonton film ini juga dapat mengenal suku Batak dan meneteskan air mata. Misalnya saja melalui salah satu lagu berjudul "Uju Ningolungkon", yang jika dijelaskan secara sederhana, lagu ini mengisahkan mengenai bagaimana kedudukan dan pentingnya seorang anak dalam suku Batak. 

Selain itu, lagu ini juga menceritakan sudut pandang dari orangtua yang sudah menua, yang mengharapkan anaknya untuk merawatnya. Atau sederhananya, mengingatkan seorang anak untuk berbakti kepada orangtuanya, sebelum orangtuanya meninggal dunia. 

Dalam lagu ini, digambarkan pula salah satu adat Batak ketika ada kerabat, terutama orangtua yang wafat, yaitu upacara adat yang di dalamnya terdapat nyanyian dan tarian. Dari sudut pandang orangtua, lagu ini menjelaskan kepada anaknya, bahwa yang diharapkan orangtua adalah kebaikan anak saat mereka masih hidup, bukan upacara adat saat mereka telah wafat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun