Mengapa disebut sebagai Benteng Pendem? Pendem adalah Bahasa jawa dimana dalam Bahasa Indonesia yaitu berarti terpendam. Benteng Van den Bosch disebut sebagai Benteng Pendem di karenakan posisi benteng tersebut yang memang sengaja dibuat lebih rendah dari tanah sekitarnya, sehingga membuat Benteng Van den Bosch terlihat terpendam.Â
Umunya, benteng dibangun dengan posisi yang lebih tinggi dari daratan atau di wilayah perbukitan. Namun beda halnya dengan Benteng Pendem Ngawi.
Jika ingin mengunjungi, dimana sih alamat benteng Van den Bosch ini? Benteng yang biasa di sebut Benteng Pendem ini beralamatkan di Jl. Untung Suropati No.II, Pelem II, Pelem, Kec. Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.Â
Kamu bisa mengunjunginya dengan menggunakan kendaraan pribadimu baik roda dua atau roda empat karena akses menuju Benteng Van den Bosch ini cukup baik.Â
Jika kamu bingung dimana letak lokasi Bnenteng Van den Bosch ini, kamu bisa mencarinya dengan aplikasi google maps di smartphonemu, ketik saja Benteng Van den Bosch, google map akan membantumu menuju lokasi yang kamu tujukan.
Kira-kira apa sih yang menarik dari wisata sejarah Benteng Van den Bosch ini? di Benteng Van den Bosch ini terdapat beberapa hal yang menarik untuk kamu ketahui loh kompasianer! Mari perhatikan ulasan di bawah ini, supaya kamu lebih tertarik lagi untuk mengunjungi wisata Benteng Van den Bosch ini.
Benteng Van den Bosch adalah bangunan berukuran 165 meter x 80 meter dan dibangun di atas lahan seluas 15 hektare. Di bagian sebelah selatan bangunan benteng Van Den Bosch terdapat dua buah sumur yang konon katanya digunakan oleh Belanda untuk membuang jenazah korban tahanan dan para pekerja rodi sehingga menjadi kuburan massal pada masa itu. Sumur itu memiliki kedalaman 100 sampai 200 meter. Dan ada juga yang mengatakan bahwa sumur itu juga digunakan sebagai kuburan massal pada saat masa pemberontakan PKI.
Di sana juga ada sebuah bangunan peninggalan Belanda yang menyimpan banyak sejarah perjuangan Indonesia terkait dengan tercapainya kemerdekaan dari para penjajah. Sampai akhirnya beberapa peninggalan yang masih tersisa dikemas menjadi satu di Museum Swadaya yang dibuat oleh Yonarmed 12/155/AY/1/2 atas prakarsa Danyonarmed 12/155/AY/1/2, Letkol Arm Ronald F. siwabessy.
Museum Swadaya ini dibuat agar masyarakat yang berkunjung mengetahui sejarah di balik bangunan yang berdiri megah di pusat Kota Ngawi tersebut.Â